Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Kiprah baru raksasa biru

International business machine (IBM) memproduksi peranti lunak baru, office vision yang dilengkapi konsep saa. agar seragam dan memudahkan pemakai produk IBM. persaingan bisnis komputer makin hangat.

3 Juni 1989 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SETIAP kali International Business Machine (IBM) mengumumkan produk baru, dunia bisnis komputer pasti berguncang. Maklum, dominasi IBM -- yang sering disebut sebagai raksasa biru karena warna logo perusahaannya yang biru -- dalam dunia komputer memang tak bisa diremehkan. Pertengahan Mei lalu produk yang diumumkan bukan berupa komputer, melainkan satu seri peranti lunak yang disebut dengan nama Office-Vision. Program-program yang ditawarkan dirancang secara khusus agar memudahkan para pemakai produk IBM, baik pengguna komputer mikro (PC), mini, dan main frame. Ini jelas sebuah kemajuan. Maklum, selama ini produk IBM mempunyai peranti lunak khasnya masing-masing. Akibatnya, terdapat perbedaan besar dalam penggunaan komputer jenis mikro, mini, dan main frame IBM. Bahkan untuk kelas yang sama pun, misal jenis mini, terdapat perbedaan "bahasa"-nya, misal antara model S/36, S/38, dan 9370. Padahal, produsen lain, misalnya DEC, mempunyai standar yang lebih baik. Ini jelas menyulitkan para pemakai produk IBM. Sebab, bila ingin memakai komputer kelasyang lebih tinggi -- misalnya karena perusahaan berkembang pesat -- sulit dan mahal melakukannya. Maklum, semua program harus dimodifikasi dan operator komputer harus dilatih "bahasa" baru. "Perbedaan ini terjadi karena dulu pengembangan tiap produk berjalan sendiri-sendiri," kata J.W. Junardy, direktur pemasaran PT USI yang mengageni IBM di Indonesia. Namun, kini mulai dilakukan standardisasi dalam semua produk perusahaan komputer terbesar di dunia ini. Mula-mula dilakukan standardisasi di kelas masing-masing. Untuk kelas mini, diproduksi jenis AS/400 yang menggunakan operating system OS/400. Jenis ini ternyata dapat menjembatani perbedaan bahasa yang digunakan di S/36 dan S/38 hingga dapat lebih lancar berkomunikasi. Bahkan pemakai S/38 dapat mengganti minikomputernya dengan AS/400 yang lebih canggih itu tanpa banyak memodifikasi peranti lunaknya. Sedangkan untuk pemakai komputer mikro sistem IBM compatible (PC DOS) atau PS/2 tersedia kesempatan memperbesar sistem komputerisasinya dengan AS/400. Sebab, PC yang ada dapat dimanfaatkan menjadi terminal komputer mininya. Kini, dengan OfficeVision, IBM melangkah lebih maju lagi. Yakni dengan diperkenalkannya satu seri peranti lunak yang mengikuti konsep baru IBM, yaitu konsep System Application Architecture (SAA). SAA adalah semacam panduan bagi para pembuat peranti lunak produk IBM sehingga terdapat keseragaman. Misalkan saja keseragaman menggunakan tombol F1 untuk fungsi help. Dengan keseragaman ini, diharapkan penggunaan berbagai produk IBM dapat lebih mudah. Sebab, seseorang yang menguasai suatu program dengan gampang dapat mempelajari program yang lain, kendati kelas komputernya berbeda. Apalagi umumnya peranti lunak pada OfficeVision dilengkapi petunjuk berupa ikon yang mudah dipahami. Menurut Junardy, penyeragaman juga akan dilakukan di peranti kerasnya. Misalkan saja pada bentuk terminal, termasuk keyboard-nya. "Dengan demikian, produk IBM akan terasa lebih user friendly," katanya berpromosi. Promosi ini memang sedang gencar dilakukan IBM. Dan OfficeVision memang menjadi primadona dalam IBM expo yang diselenggarakan PT USI pekan lalu. Dalam pameran ini bukan hanya IBM yang tampil, melainkan juga para agen pembuat peranti lunak yang sepakat akan mengikuti panduan SAA. "Tema expo ini memang partnership," kata Junardy. Maksudnya, IBM ingin memperkenalkan "partner"-nya melalu acara promosi ini. Adapun yang dimaksudkan dengan "partner" itu adalah para pembuat peranti lunak sistem IBM yang terlibat dalam pembuatan OfficeVision dan yang sepakat mengikuti panduan SAA. Dan nama para "pendamping" ini memang bukan sembarangan. Di antaranya adalah Microsoft Corp yang terkenal karena produk MSDOS-nya dan direkrut IBM untuk membuat OS/2. Di Indonesia, mereka tentu diwakili oleh para agennya. "Sekarang ada 14 free markefer dan lima dealer di Indonesia," kata Junardy. Free marketer adalah istilah yang digunakan IBM untuk para pembuat peranti lunak produknya. Sistem kerja sama ini mulai dilakukan IBM sejak 1986 dengan maksud memperluas jangkauan pasar. Jadi, selain membuat peranti lunak, para free marketer ini bertindak juga sebagai penjual produk IBM dan mengambil keuntungan dari komisi. Bukan berarti IBM mengurangi kiprahnya di bidang peranti lunak. Raksasa komputer ini justru menargetkan pendapatannya dari peranti lunak akan mencapai 30% dari total pendapatannya pada tahun 1990-an. Padahal, tahun lalu pendapatan dari peranti lunak ini porsinya hanya 13%. Meski strategi SAA ini sangat membantu pengguna komputer IBM untuk memanfaatkan komputernya semaksimal mungkin, IBM ternyata menganggap strategi ini saja belum cukup. Dalam upaya merebut langganan dari pengguna komputer yang sudah memakai komputer non-IBM, produsen komputer terbesar di dunia ini juga menyediakan strategi lain di luar SAA. Ini adalah keputusan IBM untuk memanfaatkan Unix sebagai lapisan dasar operating system-nya di masa datang. Sebab, saat ini terdapat kecenderungan di antara produsen komputer non-IBM untuk memanfaatkan Unix sebagai standar. Dengan demikian, IBM berharap dapat mengamankan para pelanggannya dengan sistem SAA dan merebut pasar orang lain melalui Unix. Jelas, ini akan menghangatkan persaingan di dunia bisnis komputer. Dan ini tentu menguntungkan konsumen.Bambang Harymurti

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum