Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Masalah "utara" dan "selatan" ...

Sistem pemerintahan vietnam utara dan vietnam selatan berbeda. pada zaman kolonial prancis, perbedaan itu bertambah. prancis menguasai vietnam selatan, tapi di bagian utara mengalami kesulitan.

14 Mei 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEPANJANG sejarahnya, Vietnam selalu menghalangi masalah perbedaan antara bagian Utara dan Selatm. Pada akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16, dinasti Le yang berkuasa di bagian utara dan tengah Vietnam merebut wilayah kerajaan Campa di bagian selatan. Perluasan teritorial ini berlangsung terus sampai abad ke-18. Hasilnya adalah, hilangnya kerajaan Campa dan tapal batas Vietnam seperti sekarang. Perluasan teritorial ini mengharapkan pemerintahan Vietnam (mulai dari dinasti Le sampai dinasti Nguyen pada abad ke-19) pada masalah cara mengatur daerah seluas itu. Sistim pemerintahan di Vietnam waktu itu diambil dari modal birokrasi di Cina. Pejabat-pejabat tinggi istana dan para gubernur diambil dari sarjana yang lulus ujian secara bertingkat. Ujian terakhir diberikan sendiri oleh Raja di istana. Lulusan terbaik lazimnya diangkat sebagai patih. Para sarjana itu membentuk suatu elite tersendiri, dikenal sebagai kaum Mandarin. DEKAT HANOI Kebanyakan kaum Mandarin di Vietnam berasal dari propinsi di sekitar Hanoi. Mereka menjadi tulangpunggung Raja dan dikirim sebagai gubernur di propinsi-propinsi baru di selatan. Dari daerah Selatan, kaurn Mandarin-nya sangat sedikit. Hal ini tidak juga berobah, setelah dinasti Nguyerr (yulg mempunyai basis di Selatan) menguasai seluruh Vietnam pada awal abad ke-19. Perluasan birokrasi sebagai akibat perluasan wilayah, tidaklah terkejar oleh jumlah kaum Mandarin yang ujiannya begitu ketat dan tidak setiap tahun diadakan. Perancis mula-mula menguasai wilayah di bagian Selatan, pada pertengahan abad ke 19, daerah di selatan kota Da Nang. Kekuasaannya sejak semula dipusatkan di Saigon. Daerah sekitar Hanoi adalah yang paling akhir direbut Perancis setelah pertempuran hebat. Perbedaan antara Utara dan Selatan ini menjadi lebih dalam selama kolonialisme Perancis. Di Selatan, Perancis dengan cepat membangun birokrasi yang luas. Tanah yang subur di sekitar delta sungai Mekong menJadi pusat tanaman ekspor untuk pengusaha Perancis. Banyak pula pemilik tanah orang Vietnam yang dengan senang hati membantu Perancis dalam mengeksploitir jajahannya yang baru itu. Tidaklah mengherankan, jika Saigon sejak duh dikenal sebagai pusat kaum kolaborator. Di bagian Utara, Perancis mengalami banyak kesulitan. [3anyak kaum Mandarin mengundurkan diri dari kehidupa ota. Mereka kemudian menjadi punpinan dari gerakan-gerakan perlawanan yang tiada berkeputusan terhadap penjajahan Perancis. Dengan mudah, mereka mendapatkan kepercayaan dari orang-orang desa, apalagi setelah Perancis memaksakan pajak-pajak kepala dan tanah yang berat. Dengan demikian, wilayah Utara dikenal sebagai pusat perlawanan, dipimpin oleh kaum Mandarin, berpusat di Hanoi. Gerakan kemerdekaan modern Vietnam juga banyak dipengaruhi perbedaan sejarah itu. Di Selatan. arus yang kuat menginginkan semacam Persemakmuran dengan Perancis. Di Utara, dasar perjuangan adalah kemerdekaan penuh. Ketika Ho Chi Minn (yang ayahnya adalah seorang Mandarin) mendirikan Partai Komunis, basisnya terdapat di wilayah Utara yang terkenal dengan tradisi perlawanannya. Bahkan mereka dapat membang-ln semacam pertanian dan basis kolektif di propinsi Nghe An pada akhir tahun 1930an. PEMERSATU Adanya satu partai untuk seluruh Vientam dengan demikian menjadi salahsatu unsur pemersatu yang penting. Setelah kemerdekaan pada tahun 1945 basis ini diperkuat dengan banyaknya orang-orang Selatan yang direkruit sebagai kader. Dalam periode antara 1945 dan perjanjian Jenewa 1954, anggota Vietnam di Selatan bertambah dengan cepat sekali. Kebalikannya terjadi pula, yakni usaha konsolidasi kaum non-komunis di Selatan. Bekas Presiden Ngo Dinh Diem berusaha merebut simbol nasionalisme dari Ho Chi Minh, sambil membangun suatu kelas menengah yang kuat di bidang ekonomi sebagai basis untuk kekuatan politik. Usaha ini gagal. Dengan menyandarkan hidupnya pada bantuan asing, Vietnam Selatan dulu (dari Diem sampai Thieu) justru memperkuat identifikasi Utara dengan nasionalisme Vietnam. Bahkan di Selatan, kaum nasionalis banyak yang bergabung dengan Front Pembebasan Nasional (NLF) sebagai tanda penolakan mereka terhadap politik ketergantungan Selatan. Di bidang ekonomi, bantuan asing lebih banyak menjadi ohyek korupsi daripada disebarkan kepada kaum pengusaha. Soal agama juga banyak pengaruhnya. Bagian Utara boleh dikatakan menganut faham sinkretisme antara ajaran Konusius dan Budha. Ada juga penganut Katolik yang cukup kuat terutama di sekitar Hanoi. Di bagian Selatan. aliran Budlla sangat kuat pengaruhnya, dengan sekolah dan pagoda di mana-mana. Bahkan sejak Perang Dunia II ada aliran Budha yang dipersenjatai Jepang, yakni aliran Hoa Hao dan Kao Dai. Dari sudut ini, masyarakat di Selatan benar-benar Heterogen. Penindasan yang dilakukan Diem, Cao Ky dan Nguyen Thieu terhadap penganut Budha membuat banyak pendeta Budha bergabung dengan NLF. Eksploitasi ekonomi juga menyebabkan kuatnya basis NLF justru di daerah yang subur yakni di delta Mekong. Faktor-faktor di atas berpengaruh pada kondisi Vietnam sekarang. Di bagian Selatan. kader-kader politik berasal dari aneka ragam warna politik: golongan Budha, golongan nasionalis yang menentang Thieu, golongan Katolik yang kritis terhadap Thieu mahasiswa-mahasiswa Saigon yang sudah lama ditahan, di samping golongan komunis sendiri. Di bidang ekonomi, adanya bantuan asing dan daerah pertanian yang subur, telah menyebabkan timbulnya kelas menengah, yang walaupun tidak terlalu besar, tapi cukup potensiil. Ini berbeda dengan wilayah Utara, yang sudah 30 tahun merdeka dan mampu mengadakan kolektilsasi di bidang pertanian. Dalam cara hidup, masyarakat di Selatan sudah biasa dengan kehadiran barang-barang mewah dari luarnegeri sedangkan di Utara, penduduknya hidup dalam keprihatinan karena harus berproduksi sambil berperang. Tapi pemerintah Vietnam yang sekarang memiliki lebih banyak peralatan dalam mengatasi perbedaan "Utara" dan Selatan, di bandingkan dengan dinasti Le dan Nguyen dulu. Sudah ada aparatur birokrasi, militer dan partai yang bersifat kesatuan, yang perluasannya jauh lebih cepat dibandingkan usaha menghasilkan kaum Mandarin dulu. Mungkin tidak kurang pentingnya adalah dibangunnya solidaritas baru di kalangan rakyat di Utara dan Selatan. Solidaritas ini didasarkan pada persatuan suatu bangsa yang sudah seabad berpisah dan pada penderitaan yang sama-sama mereka rasakan selama peperangan yang berlangsung 30 tahun, dengan akibat-akibat yang mereka masih rasai dan saksikan sendiri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus