Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Marginalia

Mensponsori berita TV

Anggaran tv di as dikurangi. tapi redaktur siaran berita tv as tetap mempertahankan mutu siarannya. "video news release" kiriman dari luar, mereka terima untuk memperkaya dan melengkapi beritanya.

9 Mei 1987 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MASYARAKAT Amerika Serikat pernah dikejutkan ketika Barbara Walters dibayar US$ 1 juta setahun oleh salah satu stasiun pemancar televisi. Bukan sebagai presiden dari stasiun itu. Bayaran sebesar itu "hanya" untuk pekerjaannya sebagai pembaca siaran berita. Stasiun-stasiun pemancar televisi Amerika Serikat memang berlomba-lomba membuat acara siaran berita semenarik mungkin. Acara siaran berita itulah yang memang digemari masyarakat. Stasiun yang paling banyak menarik penonton, dialah yang paling banyak juga berhasil menarik iklan. Maka, jangan heran bila menonton siaran berita televisi di Amerika. Pembaca beritanya tidak kaku memandang teleprompter, tetapi dengan santai membawakannya, sambil sesekali menambahkan komentar sendiri. Lalu, sesekali pula ia akan minta maaf sejenak untuk menyampaikan iklan sponsor - di tengah acara siaran berita. Wawancara dengan tokoh penting yang banyak menarik penonton pun tiap kali harus diselingi siaran iklan. Memang ada yang sinis mengatakan bahwa siaran-siaran iklan itu justru memberi kesempatan penonton untuk lari ke toilet sebentar. atau mengambil sekaleng bir dari kulkas. Tetapi, masa setiap iklan disiarkan orang lari ke toilet atau ke kulkas? Artinya, iklan-iklan itu ditonton orang. Hanya iklan memang yang menghidupi stasiun-stasiun pemancar televisi di Amerika Serikat. Kecuali, cable television (CTV) yang memancarkan siaran sirkuit-khusus, penonton televisi Amerika tidak dipungut iuran apa pun. Tanpa iklan, mana mungkin stasiun itu membayar gaji US$ 1 juta "hanya" untuk seorang pembaca berita? Mana mungkin pula mereka mengirim wartawan ke medan-medan perang yang berbahaya? Program-program yang baik toh tidak diproduksi tanpa uang? Tetapi, kini di Amerika Serikat pun sedang terjadi program penggembosan anggaran. Salah satu stasiun pemancar televisi baru saja memotong anggaran pemberitaan sebesar US$ 50 juta - sebuah angka penghematan yang pasti lebih besar daripada anggaran pemberitaan TVRI kita. Apa akibat dari penggembosan anggaran itu? Ternyata, kemudian, tercipta sebuah peluang baru. Para redaktur berita televisi kini lebih bersedia menerima video news release kiriman luar untuk melengkapi dan memperkaya bahan beritanya. Hal ini tak terjadi sebelumnya, ketika stasiun-stasiun televisi mempunyai "kesombongan" untuk hanya mengudarakan film dan video berita produksi sendiri. Video news release sebenarnya adalah alternatif sumber acara bagi jaringan pemancar televisi. Video news release dari NASA, misalnya, paling sering digunakan oleh stasiun-stasiun televisi untuk membenkan ilustrasi program ruang angkasa. Pabrik-pabrik obat pun sering menjadi sumber bahan yang dicari untuk menjelaskan penemuan baru di bidang farmasi, karena mereka telah mempersiapkan film animasi untuk menjelaskan konsep pengobatan tertentu. Video nes release tentang kegiatan perusahaan pun dapat digunakan sebagai latar belakang dalam wawancara dengan tokon pemimpinnya. Tentu tidak semua kiriman video news release dapat diterima. Syarat yang paling jelas adalah mengandung berita. Bila redaktur berita menganggap bahwa kinman itu lebih banyak bersifat komersial, maka hanya ada dua alamat berikutnya: keranjang sampah, atau beredar dulu ke meja-meja redaksi yang lain untuk akhirnya berakhir juga di keranjang sampah. Michael M. Klepper, seorang ahli komunikasi dalam tulisannya di Wall Stree Journal memberi resep bagaimana caranya supaya video news release itu tak berakhir di keranjang sampah. Pertama, jangan oversell. Ini kecenderungan yang biasa, bukan? Kita selalu ingin logo perusahaan, lokasi pabrik, mesin-mesin baru, dan wajah kita sendiri nongol sebanyak-banyaknya di televisi. Yang begitu, menurut Klepper, justru memenuhi syarat untuk ditolak. Nilai berita yang pas-pasan tak bisa disamarkan di balik kementerengan yang ditampilkan secara mengada-ada. Kedua, arahkan pesan yang akan disampaikan berdasarkan kecenderungan pemberitaan. Salah satu contoh yang berhasil adalah video news release dari sebuah pabrik boneka yang bisa bicara. Video itu mengisahkan sejarah penemuan reproduksi suara dan manfaatnya bagi kehidupan manusia. Boneka bicara itu hanya ditampilkan sebagai contoh bagaimana teknologi reproduksi suara itu dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Video itu dipancarkan ke seluruh negeri, dan untunglah pengusaha boneka bicara itu. Video-video itu biasanya pendek-pendek, antara satu setengah dan dua menit, karena disesuaikan dengan kegunaannya dalam siaran berita yang serba cepat. TVRI, dengan sempitnya anggaran di bidang produksi berita, tentu lebih berpeluang memanfaatkan video news release. Bondan Winarno

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus