Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Nabi muhammad: membuktikan pemberitaan kitab weda

Kebenaran kitab weda yang menyebutkan akan datang nabi muhammad untuk kaum pedagang dapat dilihat dari sejarah bangsa arab. sejak pra-islam, kehidupan masyarakat mekah bergantung pada perdagangan.

7 Maret 1992 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam tulisan "Hindu pun Bertuhan Satu" (TEMPO, 15 Februari 1992, Agama) I Gusti Agung Gde Putra, Dirjen Bimbingan Masyarakat Hindu dan Budha, menyebutkan dalam kitab Weda ada semacam pemberitaan bahwa nantinya akan datang seorang maharesi yang diturunkan untuk kaum pedagang. Sayangnya, tak dijelaskan kaum pedagang di mana yang akan memperoleh maharesi itu. Yang disebutkan adalah nama sang maharesi, yakni Mahamatan. Apakah ini maksudnya Nabi Muhammad, "Saya juga masih bertanyatanya," kata Gde Putra. Untuk membuktikan kebenaran pemberitaan kitab Weda itu, kitab suci agama Hindu, mari kita lihat sejarahnya. Kota Mekah dan sekitarnya merupakan daerah bukit-bukit batu yang gersang dan tandus. Masyarakat Mekah sejak pra-Islam merupakan masyarakat yang hidupnya bergantung pada perdagangan. Pada musim panas, kafilah-kafilah dagangnya berangkat ke utara, yakni menuju Suriah, Palestina, Mesir, Irak, dan Iran. Sedangkan pada musim dinginnya, mereka berangkat ke selatan, yakni ke Yaman dan Etiopia (Quran, Surat 106, ayat 14). Bahwa bangsa Arab pada masa lalunya berjiwa pedagang, hal itu pernah diungkapkan oleh Dr. J.C. Van Leur dalam karyanya Indonesian Trade and Society edisi 1960, halaman 91, sebagai berikut: "Pada abad ke-4 masehi, saudagar-saudagar Arab sudah mempunyai perkampungan di bandar Kanton. Hal itu tercatat lagi dalam annals tahun 618 masehi dan 626 masehi. Justru tak perlu disebut lagi bahwa perkampungan saudagar-saudagar Arab itu pun dijumpai pada bandar-bandar dagang sepanjang jalur laut itu (pesisir India dan Asia Tenggara). Pada tahun 674 masehi terdapat isyarat bahwa perkampungan saudagar-saudagar Arab itu pun dijumpai di pesisir barat Sumatera. Dan belakangan perkampungan-perkampungan Arab itu telah menjalankan syariat Islam". Dari pernyataan di atas diperoleh kesimpulan bahwa jiwa dagang itu memang merupakan ciri pokok bagi bangsa Arab masa dulu. Berdasarkan kenyataan itu, pemberitaan Kitab Weda telah memperoleh pembenarannya. JOESOEF SOU'YB Medan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus