Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Editorial
Sukatani Never Die

Gelagat Otoritarianisme dalam Pembredelan Lagu Sukatani

Sukatani menjadi korban teranyar pemberangusan karya seni oleh perangkat negara. Gejala upaya melanggengkan rezim otoriter.

25 Februari 2025 | 06.00 WIB

Ilustrasi: Tempo/J. Prasongko
Perbesar
Ilustrasi: Tempo/J. Prasongko

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ringkasan Berita

  • Sukatani sempat didatangi personel Direktorat Reserse Siber Kepolisian Daerah Jawa Tengah.

  • Personel Polri kerap memaksa warga negara menyebarkan video permohonan maaf dan menghapus konten elektronik.

  • Intimidasi terhadap Sukatani tidak hanya mencoreng wajah Polri.

PEMBERANGUSAN lagu "Bayar Bayar Bayar" gubahan Sukatani tidak boleh dibiarkan. Intimidasi terhadap band asal Purbalingga, Jawa Tengah, itu menambah panjang daftar pembredelan karya seni yang akhir-akhir ini makin sering terjadi di Indonesia. Fenomena tersebut merupakan pertanda bahwa otoritarianisme telah berada di depan pintu.

Masuk untuk melanjutkan baca artikel iniBaca artikel ini secara gratis dengan masuk ke akun Tempo ID Anda.
  • Akses gratis ke artikel Freemium
  • Fitur dengarkan audio artikel
  • Fitur simpan artikel
  • Nawala harian Tempo
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus