Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Petani cengkeh: prihatin atas nasib mereka

Keadaan ekonomi petani cengkieh dan jeruk belum cerah. sebaiknya tata niaga cengkeh dan jeruk ditinjau kembali.

18 Juli 1992 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saya betul-betul prihatin dengan nasib para petani jeruk dan cengkeh. TEMPO telah mengulasnya berkali-kali, mengabarkan bahwa keadaan ekonomi mereka belum menemukan titik cerah. TEMPO edisi 27 Juni 1992, misalnya, memberitakan nasib buruh pabrik rokok Retjo Pentung yang diPHK-kan. Alasannya, cengkeh dan BPPC menjadi penyebab turunnya omzet mereka. Sebetulnya, di manakah mekanisme yang harus dibenahi? Sebagai sarjana pertanian, saya hanya bisa menyarankan kepada wakil-wakil rakyat yang terpilih untuk meninjau kembali badan "monopoli" yang berkecimpung dalam tata niaga cengkeh dan jeruk ini. Sebab saya tidak bisamembantu nasib mereka. Barangkali ini menjadi "pekerjaan rumah" bagi mereka yang duduk di pemerintahan untuk periode lima tahun mendatang supaya berpikir dua kali sebelum mengambil kebijakan baru. NITA NURSEPTY Jalan Permai Blok F I Nomor 2 Menceng Raya Cengkareng Jakarta 11820

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus