Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Profesi hakim: lebih mulia dari profesi lain

6 Juli 1991 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saya ingin menanggapi tulisan "Peradilan: Marilah Menghormati Putusan Hakim" (TEMPO, 1 Juni 1991 Komentar). Dalam tulisan itu, Henry Yosodiningrat S.H. mengatakan, "Bila ada beberapa profesi yang harus dimuliakan di permukaan bumi ini, menurut saya, profesi hakimlah yang lebih utama dimuliakan." Benarkah demikian? Apakah memang ada gradasi profesi di muka bumi ini? Bukankah profesi yang selama ini tidak bertentangan dengan moral, etika dan bermanfaat adalah mulia? Dengan tolak ukur apa kita bisa mengatakan bahwa profesi hakim lebih mulia daripada pendeta, ustad, dokter, guru, petani, pelayan, dan lain-lainnya? Kemudian Henry mengatakan, "Di tangan hakimlah semestinya terdapat sifat Tuhan, yang Maha Pengasih, Maha Pengampun dan Mahaadil." Bukankah sifat-sifat ini juga semestinya ada pada setiap makhluk selaku ciptaan-Nya? Profesi hakim memanglah mulia dan layak dihormati tanpa harus mengklaim "lebih dimuliakan". Nama dan Alamat ada pada Redaksi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus