Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
RENCANA Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membubarkan lokalisasi prostitusi di kawasan Dolly patut disokong. Berada di tengah permukiman padat, Dolly merupakan mata rantai yang melanggengkan pelacuran di Surabaya. Bisnis seks itu juga menimbulkan dampak sosial yang tidak baik. Tidak sedikit anak perempuan di lingkungan Dolly yang besar dengan angan-angan menjadi pelacur karena menganggap itu pekerjaan bagus. Ada pula kasus penyelundupan wanita untuk dijadikan penjaja seks. Saat ini di lokalisasi itu terdapat 54 rumah bordil yang menampung sekitar seribu pelacur.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo