Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bahasa

Berita Tempo Plus

Kebetulan

Žižek, filsuf Eropa yang sekarang banyak dikutip mahasiswa Sastra Indonesia, tidak pernah melihat kejadian tak terduga sebagai murni kebetulan. Lalu apa?

19 Maret 2022 | 00.00 WIB

Kebetulan
Perbesar
Kebetulan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ringkasan Berita

  • Pemakaian kata kebetulan sering kali tidak tepat.

  • Kebetulan bekerja di Bank B atau kebetulan lahir di Kota D adalah contoh ganjil pemakaian kata itu.

  • Jangan-jangan kamus kita memang perlu merevisi arti kebetulan.

DALAM percakapan sehari-hari, sering saya temukan seseorang menggunakan kata kebetulan dengan ganjil: kebetulan menjabat kepala sekolah di SMA A, kebetulan bekerja di Bank B, kebetulan terpilih sebagai Ketua PGRI Kabupaten C, dan kebetulan lahir di Kota D. Kata itu juga saya temukan ketika seseorang memperkenalkan dirinya dalam pertemuan-pertemuan daring. Pertanyaannya: apakah sebuah pekerjaan, jabatan, atau tempat tinggal seperti empat contoh itu diperoleh secara tidak sengaja atau terjadi secara tidak terduga? Bukan karena ia bekerja keras, kenal “orang dalam”, atau yang bersangkutan memang pantas menjabat?

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Darmawati M.R.
Peneliti pada Pusat Riset Bahasa, Sastra, dan Komunitas BRIN
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus