Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Siapa di balik perang ?

Perang yang terjadi di timur tengah diduga ada yang menghendaki. diusahakan agar ekonomi iran dan irak lemah dan supaya rakyatnya tidak militan. karena bila kuat akan menimbulkan berbagai dampak bagi dunia.

16 Maret 1991 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perang Teluk telah berakhir dengan penarikan tentara Irak dari Kuwait. Namun apa sebenarnya yang tersembunyi di balik peristiwa yang telah terjadi di Timur Tengah sejak Perang Mesir-Israel, Libanon, Perang Iran-Irak, dan yang terakhir Perang Irak-Multinasional. Dalam kotak-katik yang singkat saya mencoba mencari sebab di balik semua peristiwa yang telah terjadi, dengan bahan yang bersumber dari surat kabar, majalah, televisi, dan radio. Ada beberapa pertanyaan dalam benak saya sehubungan dengan peristiwa ini, antara lain: 1. Satu hal yang kurang dimengerti: "Mengapa Irak dan Iran berperang?" Padahal, kedua negara itu sama-sama negara Islam. Kepentingan apa sesungguhnya yang dicari oleh kedua negara itu? 2. Sesudah Perang Irak-Iran selesai, kemudian Irak menyerbu Kuwait dengan berbagai dalih. Kalau Irak ingin menjadi pelopor negara Islam di Timur Tengah untuk membebaskan Palestina, mengapa tak langsung menyerbu Israel? 3. Mengapa sesudah perang Irak-Iran selesai, Irak tidak membawa rakyatnya yang masih bersemangat militan ke arah pem- bangunan ekonomi. Bayangkan, andaikata ekonomi Irak kuat yang didukung oleh kekuatan angkatan perangnya yang memiliki persenjataan modern, mungkin Irak akan menjadi negara pemersatu dan pelopor di Timur Tengah. 4. Apakah yang kita saksikan sekarang ini, kalah atau menang tetap menderita. Dan berapa tahun lagi akan bisa bangkit? Dari pertanyaan-pertanyaan di atas timbul dugaan yang penuh prasangka, bahwa peristiwa ini memang ada yang menghendaki, dengan rekaan sebagai berikut: 1. Diusahakan agar ekonomi dan militer Iran dan Irak jangan sampai kuat, serta supaya rakyatnya tidak militan. 2. Jika ekonomi dan militernya kuat, akan timbul dampak, antara lain: a. Dapat menjadi pemersatu nagara-negara Islam di Timur Tengah dan Afrika. b. Dapat berperan menyelesaikan kemelut Libanon. c. Israel akan menghadapi lawan berat. Kemungkinan penyelesaian Palestina dapat melalui penyelesaian politik. d. Percaturan minyak akan dapat dikendalikan oleh negara-negara Timur Tengah. Itu berarti negara industri tak dapat berbuat sekehendaknya sendiri. e. Kebangkitan negara-negara Islam di Timur Tengah akan mempengaruhi perjuangan rakyat Afghanistan dan negara bagian Uni Soviet yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Mungkin juga provinsi di RRC yang penduduknya mayoritas Islam. Tetapi yang kita lihat sekarang ini adalah kehancuran dan penderitaan. Mungkin hal ini terjadi karena pemimpinnya kurang arif dan waspada. Keberhasilan membangun negara dan angkatan perangnya menjadi kuat membuat Irak menjadi beringas dan takabur. Akhirnya, menjadi bahan permainan lawan, dan tanpa disadari negara itu telah terjerumus menjadi "wayang" dari permainan kekuasaan dan kekuatan. DRS. GOENARDI Jalan Kejaksaan RT 003/05 Pondok Bambu Jakarta Timur 13430 Telp. 8600614

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus