Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
DULU, suatu hari pada 1981, dua pesawat Israel terbang secepat kilat di langit Irak. Pada hari yang cerah itu, reaktor nuklir Osiraq di Irak diratakan dengan tanah. Semua bernapas lega, status quo bisa dipertahankan, perimbangan kekuatan nuklir Timur Tengah yang unipolar tak berubah. Ya, ketenangan—harus dibedakan dengan perdamaian—berarti kondisi yang ditentukan oleh satu hal: Israel sebagai satu-satunya negara yang memiliki kekuatan mahadahsyat di kawasan panas itu. Dan semua orang pun belajar dari kejadian itu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo