Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sebuah kamus melahirkan kontroversi. Penerbitan Tesau rus Alfabetis Bahasa Indonesia Pusat Bahasa (TABI 2009) menjadi persoalan karena beberapa hal. Kamus ini tiga tahun setelah terbitnya Tesaurus Bahasa Indonesia (TBI, 2006) garapan Eko Endarmoko. Konsepnya memang lebih lengkap dibanding kamus Tesaurus Bahasa Indonesia karya Eko karena mema dukan sinonim (padanan kata), antonim (lawan kata), hiponim (makna sempit), dan meronim (kaitan makna satu kata dengan kata lain). Jumlah lema dalam kamus tesaurus versi Pusat Bahasa (28.000 kata) juga lebih gemuk ketimbang kamus tesaurus karya Eko Endarmoko (16.000 kata). Bahkan Pusat Bahasa memasukkan beberapa lema baru dan memperluas uraian beberapa lema.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo