Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
DI SELA-SELA inkonsistensinya, Presiden Abdurrahman Wahid tiba-tiba tampil konsisten ketika ia berusaha menyelamatkan tiga konglomerat: Marimutu Sinivasan, Prajogo Pangestu, dan Sjamsul Nursalim. Sikap ini diperlihatkan justru ketika para menteri berdaya-upaya agar konglomerat membayar utang BLBI—baik melalui negosiasi, amendemen MSAA, gertak keras, maupun hukuman penjara. Beruntunglah masyarakat Indonesia di Seoul, yang langsung menyaksikan dengan mata kepala sendiri bagaimana Abdurrahman Wahid tampak begitu konsisten dalam menangguhkan proses penuntutan hukum terhadap Marimutu, Prajogo, dan Sjamsul Nursalim.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo