Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Editorial

Berita Tempo Plus

Salah Pernyataan, Salah Paham, Salah Semua

Hubungan diplomatik Indonesia-Amerika Serikat jadi tegang gara-gara banyak hal: soal intel, campur tangan, arogansi, juga salah paham.

29 Oktober 2000 | 00.00 WIB

Salah Pernyataan, Salah Paham, Salah Semua
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

JIKA diibaratkan sakit, hubungan diplomatik Indonesia-Amerika Serikat belum bisa disebut demam. Barangkali baru tingkat meriang saja. Panasnya sedikit di atas rata-rata, tetapi belum sampai mendidih. Tak ada usir-mengusir duta besar. Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Robert S. Gelbard, yang diusulkan banyak kalangan supaya diusir—istilah halusnya persona non-grata—sudah cukup banyak dikecam karena dinilai terlalu sering campur tangan pada urusan dalam negeri Indonesia. Menteri Luar Negeri Alwi Shihab pun sudah condong menyalahkan Gelbard, dan karena itu dia sudah memanggilnya. Tapi, Presiden Abdurrahman Wahid di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Sabtu pekan lalu jelas-jelas menyebutkan, Gelbard tak perlu diusir. Bahkan, Gus Dur cenderung membela Gelbard. Di Jakarta, juru bicara presiden, Wimar Witoelar, juga membantah bahwa ada mata-mata AS di sini.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus