Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Jenderal Wiranto barangkali bukan pengagum Maslow. Mungkin ia lebih tertarik pada Soeharto, bekas bosnya. Setelah sebagai Menko Polkam ia "digusur sementara" dari kabinet Gus Dur gara-gara dianggap terlibat "bumi hangus" Timor Timur, ia butuh alat untuk menjelaskan kepada rakyat luas bahwa ia tak bersalah. Wiranto pun sanggup membayar untuk itu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo