Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

35,6 Persen Wilayah Jawa Barat Alami Kekeringan Ekstrem, 2 Daerah ini Tanpa Hujan 122 Hari

Titik kekeringan ekstrem akibat hari tanpa hujan lebih dari 60 hari itu tersebar di Kota dan Kabupaten di Jawa Barat.

21 Oktober 2023 | 22.54 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Warga memanggul air bersih di dasar Waduk Jatigede yang kembali muncul dampak dari menyusutnya volume air waduk akibat kemarau panjang di Desa Cibogo, Kecamatan Darmaraja, Sumedang, Jawa Barat, 3 Oktober 2023. Menurut warga, fenomena surutnya air waduk dan munculnya kampung yang tenggelam sudah mulai berlangsung sejak 3 bulan kebelakang. Waduk Jatigede difungsikan untuk menambah volume tampungan air guna mendukung 90.000 hektare jaringan irigasi, sebagai pemasok air baku, dan pengaman banjir di area seluas 14.000 hektare. TEMPO/Prima mulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bandung - Seluas 35,6 persen wilayah Jawa Barat mengalami kekeringan ekstrem akibat ketiadaan hujan selama lebih dari 60 hari. Berdasarkan pemutakhiran data pemantauan Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat, kekeringan ekstrem yang terlama terjadi di Kecamatan Padalarang di Kabupaten Bandung Barat dan Kecamatan Plumbon di Ciurebon selama 122 hari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Secara umum terutama di pantura,” kata Hadi Saputra, Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat, Sabtu, 21 Oktober 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Titik kekeringan ekstrem akibat hari tanpa hujan lebih dari 60 hari itu tersebar di Kota dan Kabupaten Bekasi, Karawang, Subang. Kemudian Indramayu, Cirebon, Majalengka, serta Sumedang. Sebaran kekeringan ekstrem lainnya di daerah utara Garut, Bandung, Kota Tasikmalaya, Ciamis, Banjar dan Pangandaran.  

“Untuk wilayah Bogor, Sukabumi utara, Cianjur utara, sekarang sudah mulai masuk masa transisi dari musim kemarau ke musim hujan,” ujar Hadi.

Prediksi BMKG pada dasarian atau sepuluh hari yang ketiga pada Oktober 2023, yaitu masuk kategori hujan rendah atau kurang dari 50 milimeter dengan sifat hujan umumnya di bawah normal. Hanya sebagian kecil wilayah Bogor yang diprakirakan hujan dengan kategori menengah antara 100 hingga 150 milimeter per dasarian.

Berdasarkan pemutakhiran data analisis curah hujan dasarian, keumuman curah hujan yang terjadi di Provinsi Jawa Barat berada pada kriteria rendah meliputi 94,5 persen wilayah. Sisanya atau 5,5 persen wilayah mengalami hujan kriteria menengah. 

Sebelumnya, menurut Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Barat Rakhmat Prasetia, secara umum wilayah Jawa Barat akan memasuki musim hujan yang bervariasi. Waktunya mulai dari dasarian ke II bulan Oktober hingga Desember 2023.

Di akhir pekan, Sabtu, 21 Oktober, potensi hujan cukup luas mencakup Bogor, Depok, Bekasi, Karawang, Sukabumi, Cianjur, Bandung Raya, Sumedang, dan Garut. Kemudian daerah pantura seperti Subang, lalu Purwakarta, Indramayu, Cirebon, Majalengka, dan Kuningan serta Ciamis. 

Adapun Ahad, 22 Oktober, di wilayah Depok, Karawang, Bekasi, Purwakarta, Sukabumi, Cianjur, Bandung Raya, Sumedang, Majalengka, Kuningan, dan Ciamis. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus