Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Namanya yang tersohor tak perlu diragukan lagi, Sungai Amazon merupakan sungai terpanjang kedua setelah Nil dengan panjang setara dengan jarak New York ke Roma, Italia yaitu 6.400 kilometer. Terbentang melewati enam negara bagian dari Brasil, Peru, Colombia, Ecuador, Bolivia, hingga Venezuela merupakan sungai terluas dengan hutan hujan tropis terbesar di dunia.
Dikutip dari britannica.com, orang-orang Eropa pertama yang menjelajahi Amazon adalah tentara Spanyol. Francisco de Orellana, salah satu dari tentara tersebut tiba di hutan itu pada tahun 1541.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Fransisco yang menamai sungai itu dengan Amazon. Nama itu ditabalkannya setelah melihat pertempuran sengit suku-suku perempuan di hutan itu. Suku-suku perempuan petarung itu mengingatkannya kepada Amazon, dalam mitologi Yunani.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hutan Amazon adalah rumah leluhur dari sekitar satu juta orang Indian asli. Mereka anggota 400 suku dengan bahasa, budaya, dan wilayahnya sendiri.
Sebagian besar dari mereka tinggal di desa-desa yang menetap di tepi sungai, dan menanam sayuran dan buah-buahan seperti ubi kayu, jagung, kacang-kacangan, dan pisang.
Mereka juga berburu dan memancing, menggunakan racun alami untuk membuat ikan pingsan. Beberapa suku menggunakan senapan untuk berburu, yang lain menggunakan busur dan anak panah, tombak, atau sumpit dengan panah.
Kehidupan orang-orang Indian ini terancam karena tanahnya menjadi rebutan. Orang luar menginginkan tanah mereka, baik di atas tanah atau yang terkandung di bawahnya. Ancaman utama adalah eksplorasi minyak dan gas, penebangan liar yang merajalela dan penyebaran peternakan dan pertanian yang cepat.
Laman study.com menulis, mengalir dari Amerika Selatan melewati beberapa hutan hujan terpadat di dunia, yang mengandung banyak keanekaragaman hayati, Amazon bertanggung jawab atas 20 persen air tawar dunia.
Dari Sungai Amazon yang luas, sekitar 1.100 anak sungainya memainkan peran utama dalam ekologi cekungan. Sebelum jalur darat dan landasan udara belum ada, jalur air ini adalah rute akses utama ke daerah pedalaman Brasil dan bagian utara Amerika Selatan dengan menggunakan perahu.
ANNISA FIRDAUSI