Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badai besar disertai hujan yang mengakibatkan banjir bandang melanda Perpustakaan Smithtown, Kota New York, tanggal 19, Agustus lalu. Barang-barang seperti buku, DVD, piano, rusak dan kotor dibalut lumpur mengapung di air, hingga arsip dokumen abad ke-17 yang ditandatangani Thomas Jefferson berpotensi musnah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Petaka tersebut terekam dalam video CCTV Perpustakaan Smithtown, yang menampilkan derasnya aliran air yang masuk ke dalam gedung, merobohkan dinding dan jendela, serta membanjiri lantai bawah perpustakaan. Besarnya debit air yang menerjang diperkirakan mencapai sekitar 10 kaki yang diibaratkan seperti bendungan jebol menurut Direktur Perpustakaan Smithtown, Robert Lusak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kekuatan airnya pasti seperti bendungan yang jebol,” kata Lusak dalam sesi wawancara yang terbit di laman The Smithtown News saat menyusuri puing-puing reruntuhan. Asisten Direktur Perpustakaan, Elleen Caulfield ikut menggambarkan dahsyatnya badai yang terjadi pada 18 hingga 19 Agustus tersebut.
Cauffield sepanjang hidupnya telah tinggal di Smithtown dan belum pernah melihat badai hujan yang amat menghancurkan seperti yang menerpa tempat ia bekerja tersebut. Pernyataan Caufflied diamini oleh Kepala Departemen Kebakaran, Palazzo yang menyebutkan bahwa ia belum pernah melihat curah hujan sebesar malam itu hingga mendapat 50 panggilan darurat dalam 12 jam.
Lusak menceritakan bagaimana kronologi banjir bandang memporak-porandakan perpustakaan tempat ia mengabdi sejak tahun 2006 tersebut hingga sampai ke ruang Long Island, tempat koleksi bersejarah disimpan. “Aliran air awal menghantam kantor Cauffield, meruntuhkan kedua dinding samping dan langit-langit. Air itu mengalir ke ruang belajar dan menghancurkan semua yang ada di sana, itu juga membanjiri Ruang Long Island.” tutur Lusak
Daya musnah gelombang air yang masuk menerobos tiap ruangan berisikan buku-buku tersebut makin diperkuat dengan jebolnya pintu menuju ruangan Long Island yang sudah dirancang khusus untuk melindungi berbagai koleksi, menurut Asisten Direktur Perpustakaan, Elleen Cauffield.
Perpustakaan Smithtown sejak lama memang terkenal dengan koleksi arsip sejarah penting yang tersimpan dalam ruangan bernama Long Island. Berbagai dokumen penting seperti koleksi Richard H. Handley dari Long Island Americana hingga akta kota dan surat yang ditandatangai Tom Jefferson, sang Founding Father yang merupakan arsip dari abad ke-17, terancam musnah.
Saking berharganya ruangan tersebut, Robert Lusak sampai-sampai menganggapnya sebagai permata mahkota perpustakaan. "Itu adalah permata mahkota perpustakaan. Itulah yang dikenal semua orang dari Perpustakaan Smithtown, yaitu Ruang Long Island," katanya. Lusak meneruskan, pihak perpustakaan belum tahu pasti detail kerusakan yang dialami, namun ia memperkirakan banyak yang hilang.
Lusak juga menambahkan bahwa permata mahkota dari ruangan Long Island itu sesungguhnya tersimpan dalam brankas tahan air, dan meskipun ia belum dapat menilai kerusakannya, Direktur Perpustakaan Smithtown tersebut berharap barang-barang berharga bisa diselamatkan. Melansir Fox5, Seorang arsiparis kini bekerja keras untuk menyelamatkan sisa-sisa koleksi yang ada.
Akibat bencana badai yang melanda, Perpustakaan Smithtown diperkirakan menelan kerugian sebesar US$ 10 juta. Asuransi juga diaktifkan dan Rainbow Restorations dari Long Island telah bekerja untuk melakukan upaya pembersihan serta truk pengisap yang efektif memompa air keluar juga sudah dikerahkan oleh Senator Negara Bagian New York Mario Mattera atas permintaan Lusak.
Tak cukup sampai di situ, panel listik yang terendam air menyebabkan sistem aliran listrik rusak total, sehingga petugas Kebakaran Smithtown mematikan layanan listrik untuk perpustakaan dan seperti yang disampaikan pada laman The Smithtown Library, perpustakaan dengan koleksi arsip bersejarah yang telah rusak tersebut resmi ditutup sampai waktu yang belum diketahui.
BAYU MENTARI