Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

BKSDA Sumbar Pasang Dua Kamera Jebak di Perlintasan Beruang Madu

Apabila terekam kamera dan masih berkeliaran, petugas BKSDA akan memasang kandang jebak untuk evakuasi beruang madu.

24 Januari 2022 | 19.27 WIB

Petugas Resor KSDA Agam sedang memasang kamera jebak, Senin, 24 Januari 2022. (ANTARA/Yusrizal)
Perbesar
Petugas Resor KSDA Agam sedang memasang kamera jebak, Senin, 24 Januari 2022. (ANTARA/Yusrizal)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Agam - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat melalui Resor Agam memasang dua kamera jebak di lokasi melintasnya beruang madu (Helarctos malayanus) di wilayah pemukiman warga Dusun Surau Kubangan, Jorong Sidang Tangah, Nagari Matua Mudiak, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Kepala Resor Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Agam, Ade Putra, di Lubukbasung, Senin, 24 Januari 2022, mengatakan kamera jebak pertama dipasang di sekitar lokasi munculnya beruang madu pada Minggu sore dan kamera kedua dipasang pada Senin ini. "Kamera jebak itu dengan jarak sekitar 300 meter," katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Ia mengatakan kamera itu dipasang untuk mendapatkan gambar visual dari satwa dilindungi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya.

Apabila terekam kamera dan masih berkeliaran, petugas akan memasang kandang jebak untuk evakuasi satwa itu. "Ini langkah terakhir yang kami lakukan karena sudah masuk pemukiman," katanya.

Sebelumnya, petugas KSDA Agam melakukan identifikasi lapangan untuk mencari keberadaan jejak beruang madu. Selain itu, petugas melakukan wawancara dengan warga yang melihat dan merekam satwa tersebut. "Kami ke lokasi konflik manusia dengan satwa liar itu setelah mendapatkan informasi dari wali jorong setempat, Minggu," katanya.

Wali Jorong Sidang Tangah, Agusmar, mengatakan beruang itu pertama kali dilihat oleh Zurmiati (46) saat mengambil rumput untuk ternak. "Zurmiati langsung mengambil video munculnya satwa itu," katanya.

Ia mengakui keberadaan satwa itu tidak dijumpai warga sekitar pada hari ini karena pada Minggu langsung mengarah ke hutan. Namun warga ketakutan dengan satwa itu dan di lokasi munculnya satwa itu ada banyak anak. "Warga tetap melakukan aktivitas dengan meningkatkan kewaspadaan," katanya.

Dusun Surau Kubangan memiliki 100 kepala keluarga dengan 300 jiwa.

ANTARA

Baca:
Ada Beruang Madu, Warga Tak Berani Dekati Pohon Durian

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus