Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bibit Siklon 92S yang sedang bergerak di selatan Pulau Jawa mendongrak kecepatan angin dan berpotensi meningkatkan tinggi gelombang laut hingga 4 meter di Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menerbitkan peringatan dini gelombang tinggi kepada para pelaut yang melintasi sejumlah wilayah perairan domestik pada 24-27 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Merujuk peringatan dini tersebut, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara sedang bergerak ke timur laut dengan kecepatan berkisar 6-25 knot. Angin di wilayah selatan umumnya bergerak lebih kencang, bisa mencapai 30 knot, menuju barat laut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, Samudra Hindia Selatan Jawa Tengah hingga Nusa Tenggara Barat, Selat Makassar bagian tengah, dan Samudra Utara Papua,” begitu bunyi peringatan dini BMKG pada Senin, 24 Maret 2025.
Gelombang tinggi sekitar 2,5-4 meter berpeluang muncul di beberapa bagian Samudra Hindia, seperti yang terhampar di sebelah barat Lampung, selatan Pulau Jawa, selatan Nusa Tenggara, hingga Samudra Pasifik di utara Papua Barat Daya.
Tim BMKG juga mengingatkan kapal nelayan mengenai risiko gelombang tinggi 2,5 meter di Laut Natuna Utara, Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai dan barat Bengkulu, Samudra Pasifik utara Maluku dan Papua, Laut Flores, Laut Seram, Selat Makassar bagian tengah, serta Laut Maluku. Kenaikan gelombang laut hingga 2,5 meter ini juga ada di Laut Sumbawa, Laut Banda, Selat Makassar bagian utara, Selat Makassar bagian selatan, Laut Sulawesi bagian timur, Laut Arafuru, Selat Karimata bagian utara, dan beberapa area lainnya.
“Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran,” begitu bunyi peringatan BMKG.
Nelayan yang menahkodai kapal kecil diminta mewaspadai angin yang kencangnya lebih dari 15 knot, serta gelombang yang tingginya melebihi 1,25 meter. Kapal tongkang juga harus mewaspadai angin berkecepatan lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.
Ada juga imbauan bagi nahkoda kapal ferry untuk mewaspadai kecepatan angin di atas 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter. Nahkoda armada ukuran besar, seperti kapal kargo dan kapal pesiar, harus memperhatikan angin di atas 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.
Pilihan Editor: Studi: Badai Bisa Ciptakan Danau Sementara di Gurun Sahara