Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Lingkungan

BMKG Ingatkan Nelayan Soal Risiko Gelombang Tinggi 4 Meter di Wilayah Ini

Peringatan dini BMKG soal gelombang tinggi yang terbaru berlaku hingga 13 April nanti.

10 April 2025 | 10.13 WIB

Wisatawan bermain air saat terjadi gelombang tinggi di Pantai Sambolo 2, Anyer, Kabupaten Serang Banten, 25 Desember 2024. ANTARA/Putra M. Akbar
Perbesar
Wisatawan bermain air saat terjadi gelombang tinggi di Pantai Sambolo 2, Anyer, Kabupaten Serang Banten, 25 Desember 2024. ANTARA/Putra M. Akbar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan dini soal gelombang tinggi di berbagai perairan pada 10-13 April 2025. Prakirawan BMKG Dian Millaty mengatakan angin di wilayah Indonesia bagian utara sedang bergerak ke tenggara sekencang 4-22 knot. Lajunya mirip di wilayah selatan, namun arah angin cenderung ke barat daya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudra Hindia barat Lampung, Laut Maluku, Samudra Hindia utara Papua dan Laut Arafuru," kata Dian melalui keterangan tertulis pada Kamis, 10 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Angin kencang meningkatkan tinggi gelombang, hingga 2,5- 4 meter di beberapa bagian Samudra Hindia, mulai dari di barat Lampung, kemudian di selatan Banten hingga Jawa Timur, serta selatan Nusa Tenggara Barat. Kondisi yang sama juga terdeteksi di Laut Jawa bagian Tengah dan Samudra Hindia selatan Bali.

"Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran," kata Dian.

Tim BMKG juga mencatat potensi gelombang tinggi 1,25 - 2,5 meter di Selat Malaka bagian utara, Samudra Hindia barat Kepulauan Nias hingga Bengkulu, Laut Maluku, Samudra Pasifik utara Papua Barat dan Papua, lalu Laut Arafuru bagian timur. Potensi serupa ada juga di Samudra Hindia barat sebelah Aceh hingga Kepulauan Mentawai, lalu di lautan selatan Nusa Tenggara Timur, Samudra Pasifik utara Maluku dan Papua Barat Daya, serta beberapa bagian Laut Arafuru.

Nelayan yang membawa kapal kecil ke laut diminta mewaspadai angin berkecepatan sekitar 15 knot, serta gelombang yang tingginya melebihi 1,25 meter. Kapal tongkang juga harus mewaspadai angin berkecepatan lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.

Ada juga imbauan bagi nahkoda kapal ferry untuk mewaspadai kecepatan angin di atas 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter. Nahkoda armada ukuran besar, seperti kapal kargo dan kapal pesiar, harus memperhatikan angin di atas 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.

 

 

 

Irsyan Hasyim

Menulis isu olahraga, lingkungan, perkotaan, dan hukum. Kini pengurus di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, organisasi jurnalis Indonesia yang fokus memperjuangkan kebebasan pers.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus