Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

BMKG Minta Kapal Waspadai Gelombang Tinggi di Area Ini, Efek Siklon Tropis Courtney

Kenaikan tinggi gelombang laut selama beberapa hari ke depan juga dipengaruhi oleh bibit siklon 93S dan bbibit siklon 96W.

28 Maret 2025 | 14.07 WIB

Nelayan melaut di tengah gelombang. ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Perbesar
Nelayan melaut di tengah gelombang. ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Siklon tropis Courtney di Samudra Hindia barat daya Banten tercatat masih memicu angin kencang dan gelombang tinggi di wilayah perairan. Kenaikan tinggi gelombang laut juga dipengaruhi oleh bibit siklon 93S di Samudera Hindia sebelah selatan Nusa Tenggara Timur, serta bibit siklon 96W di Samudra Pasifik dekat Maluku Utara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan para pelaut, termasuk pengelola kapal penyeberangan mengenai risiko gelombang tinggi selama beberapa hari, hingga 31 Maret nanti. “Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran,” begitu bunyi keterangan resmi BMKG pada Jumat, 28 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Merujuk peringatan dini tersebut, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara bergerak ke timur laut dengan kecepatan berkisar 4-28 knot. Angin di wilayah selatan umumnya bergerak lebih kencang dari barat ke barat laut, mencapai 14-68 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudera Hindia selatan Banten hingga Jawa Timur dan Laut Arafura bagian barat.

Gelombang tinggi 2,5 hingga 4 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia sebelah barat Kepulauan Nias, kemudian memanjang di barat Kepulauan Mentawai sampai Lampung. Potensi yang sama juga ada di Samudra Hindia sebelah selatan Pulau Jawa, dari Banten hingga Jawa Timur. Kapal ikan dan kapal penyeberangan juga diimbau agar mewaspadai gelombang 4 meter di perairan selatan Bali dan Nusa Tenggara.

Tim BMKG juga mendeteksi potensi gelombang laut 1,25 – 2,5 meter di beberapa lokasi, seperti di Samudra Pasifik sebelah utara Maluku dan utara Papua. Gelombang serupa juga kemungkinan ada di beberapa bagian Laut Arafuru.

Nelayan yang membawa kapal kecil ke laut diminta mewaspadai angin berkecepatan sekitar 15 knot, serta gelombang yang tingginya melebihi 1,25 meter. Kapal tongkang juga harus mewaspadai angin berkecepatan lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.

Ada juga imbauan bagi nahkoda kapal ferry untuk mewaspadai kecepatan angin di atas 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter. Nahkoda armada ukuran besar, seperti kapal kargo dan kapal pesiar, harus memperhatikan angin di atas 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.

Yohanes Paskalis

Mulai ditempa di Tempo sebagai calon reporter sejak Agustus 2015. Berpengalaman menulis isu ekonomi, nasional, dan metropolitan di Tempo.co, sebelum bertugas di desk Ekonomi dan Bisnis Koran Tempo sejak Desember 2017. Selain artikel reguler, turut mengisi rubrik cerita bisnis rintisan atau startup yang terbit pada edisi akhir pekan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus