Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan dini soal potensi gelombang tinggi di laut pada 12-13 November 2024. Prakirawan BMKG, Soleh Ismail, mengatakan pola angin di Indonesia bagian utara sedang bergerak dari barat laut ke timur laut dengan kecepatan sekitar 4-15 knot, sedangkan angin di bagian selatan bertiup ke tenggara sekencang maksimal 20 knot.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna bagian utara, Samudera Hindia barat Lampung, Samudera Hindia selatan Banten-Jawa Tengah, dan Laut Arafuru," katanya melalui keterangan tertulis, Selasa, 12 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pola angin ini memicu peningkatan gelombang laut hingga ketinggian 1,25-2,5 meter di Selat Malaka bagian utara, Samudra Hindia barat Aceh, Samudra Hindia barat Kepulauan Nias, kemudian juga di Samudra Hindia sebelah barat Mentawai, sebelah barat Bengkulu, serta di barat Lampung. Potensi gelombang yang sama juga ditemukan di perairan selatan Banten, Samudra Hindia sebelah selatan Pulau Jawa, sebelah selatan Bali dan Nusa Tenggara.
Soleh juga menyebutkan gelombang serupa berpotensi terjadi di Laut Natuna Utara, Laut Arafuru bagian timur, Samudra Pasifik utara Maluku, serta Samudra Pasifik utara Papua dan sebelah utara Papua Barat Daya.
"Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran," katanya.
Soleh meminta nelayan dengan kapal kecil mewaspadai angin yang kecepatannya lebih dari 15 knot. Kapal ikan ini juga harus mewaspadai gelombang laut yang tingginya melebihi 1,25 meter. Adapun kapal tongkang diimbau memperhatikan risiko angin lebih dari 16 knot dan gelombang di atas 1,5 meter.
Kapal yang membawa penumpang dan barang di jalur penyeberangan juga diminta mewaspadai angin sekencang kebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter. Sedangkan armada berukuran jumbo, seperti kargo maupun pesiar, harus mewaspadai kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.
Pilihan Editor: Ikut Buka Indonesia Pavilion di COP29, Menhut Raja Juli Ingatkan Pentingnya Kolaborasi untuk Jaga Hutan