Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Cagar Alam Mau Digusur?

Kali Angke akan diluruskan & diberi tanggul di tepi timur & barat agar banjir tahunan di dki teratasi. Kelestarian hutan cagar alam ini terancam oleh berbagai rencana pemda. (ling)

2 Mei 2011 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

CAGAR alam Muara Angke hanya ¬ jam jalan kaki dari kompleks perumahan mewah Pluit, Jakarta Utara. Bukan cuma berbagai burung betah di sana, tapi juga monyet Jawa (macaca fasciculans) -- baik yang memang asli Muara Angke maupun yang tergusur dari Pluit. Keindahan alam yang masih tersisa itu pun kini terancam. Dinas Pekerjaan Umum DKI, dalam rangka mengatasi banjir tahunan di Jakarta, bermaksud meluruskan aliran Kali Angke yang merangkul cagar alam yang tinggal 25 Ha itu. Itu bisa berakibat fatal. Daratan cagar seluas 5-10 Ha, atau 20-40% akan terambil. Kali Angke yang sudah diluruskan nantinya akan diberi tanggul di tepi timur dan barat. "Tanggul itu akan mencegah perembesan air asin di waktu laut pasang ke dalam cagar alam. Dan itu berbahaya bagi kelestarian hutan bakau," demikian ir Ning Purnomo, salah seorang anggota Kelompok Sepuluh Pengembangan Lingkungan Hidup. Mereka berdiskusi dengan Gubernur DKI Tjokropranolo dan Menteri Negara Emil Salim dua minggu lalu. Rencana Banjir Kanal DPU-DKI itu bukan satu-satunya. Dulu ada Pemda DKI berniat memperluas kompleks real estate Pluit hingga melabrak sebagian hutan Angke. Namun di masa Tjokropranolo, rencana itu dicoret. Alasan Babe Nolly, seperti dikemukakannya dalam diskusi: "Pluit saja sudah menimbulkan masalah. Sebaliknya, hutan cagar alam itu saya suruh tambah dengan hutan buatan di sekelilingnya." Tidak hanya itu. Seperti dikemukakan ir Nin Purnomo, yang juga seorang ketua IALI (Ikatan Arsitek Landskap Indonesia) kepada TEMPO, ada rencana membangun highway sepanjang pantai di utara Muara Angke. Lalu rencana Perumnas dengan ratusan rumah murah di sebelah baratnya. Belum lagi rencana PU membangun waduk-waduk penampung banjir di utara lokasi rumah murah tersebut. Akan habislah hutan kecil itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus