Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Mobil cari berita

Pemred pos kota harmoko, mencetuskan ide untuk mengoperasikan 2 unit mobil redaksi keliling. tujuannya supaya daerah yang diliput lebih luas sekaligus mempromosikan film. (md)

2 Mei 2011 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

LAGU dang-dut Cubit-cubitan berkumandang dari mobil kombi. Di samping mobil itu bergayutan anak-anak dari Kampung Baru, Penjaringan, Jakarta Barat. Mereka memperebutkan selebaran iklan film Dukun Kota, produksi Japos, Cabang usaha kelompok Pos Kota Kegiatannya memberi kesan seperti penjual jamu yang biasa mengecapkan dagangannya begitu rakyat mulai berkumpul. Di dinding bagian luar kombi Daihatsu itu tertulis Redaksi Keliling POS K0TA. Anda dapat sampaikan berita, saran, keluhan dan iklan. "Barang siapa yang ingin menyampaikan keluhan untuk dimuat di harian Pos Kota bisa disampaikan ke sini," ujar Sobari dari belakang stir. "Yang ingin pasang iklan juga boleh," sambungnya lagi. Lumayan juga jumlah orang berkerumun. Dua pemuda yang mengaku sebagai pedagang di pasar dekat situ maju mendekat. Mereka menyampaikan keinginan supaya pemerintah membangun pasar permanen di Kampung Baru itu. "Sekarang semuanya hanya kakilima," urai mereka. "Ada tagihan retribusi dan pungutan lain berjumlah Rp 200 per hari. 'Si jurnalis Sobari mencatat. Kemudian ia memberitahu pula pembantunya agar meneliti kebenaran berita itu nanti di kelurahan. "Harus dicek. Mana tahu berita bohong," ujarnya. Rupanya ia tak mau terkicuh seperti beberapa waktu yang lalu. Waktu itu di Pasar Alkaf, Jembatan Lima, ada orang yang mengaku pedagang dan mengeluh karena kiosnya akan dipindahkan. Setelah dicek di kelurahan, ternyata mereka bukan pedagang, melainkan centeng yang takut kehilangan "makanan". Sobari memimpin satu di antara dua unit mobil redaksi keliling Pos Kota yang mulai dioperasikan pertengahan April. Daerah operasinya Jakarta Barat dan Utara. Sedangkan yang satu lagi mengelilingi daerah Jakarta Selatan dan Timur. Mereka bergerak dari pagi sampai tengah hari. Dengan mobil keliling ini, seperti dikatakan Saiful Rahim, salah seorang redaktur pelaksana Pos Kota, daerah yang bisa diliput lebih luas. "Dengan mobil ini masyarakat yang mau menyampaikan berita misalnya tentang kambing beranak 6, tak perlu lagi buang-buang uang memakai telepon," katanya. "Buat Pos Kota sendiri banyak untungnya. Meskipun sang redaktur tidak mengungkapkannya, namun dengan mobil itu jumlah iklan yang masuk akan bertambah. Lagi pula ada kesempatan mempromosikan film produksi anak perusahaan Pos Kota. Manfaat tenaga wartawannya jadi berganda, eh dwi-fungsi. Ide untuk berkeliling ini datang dari Pemimpin Redaksi Pos Kota Harmoko persis pada usia ke-9 koran itu 15 April lalu. Apakah oplahnya yang sudah mencapai 200.000 bisa melonjak dengan redaksi keliling itu, masih perlu ditunggu. Si wartawan yang menjalani tugas baru itu kadang-kadang malu hati. "Pernah ada yang tanya 'jual apa Pak?"' begitu cerita Sobari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus