Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Danau Kawah Gunung Dempo Berubah Warna Setelah Gempa Tremor Meningkat

Air danau kawah Gunung Dempo di Sumatera Selatan teramati berubah warna dari hijau tosca menjadi abu-abu. Masyarakat sekitar diminta tetap tenang.

9 Mei 2024 | 13.02 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kawah Gunung Dempo. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bandung - Air danau kawah Gunung Dempo di Sumatera Selatan teramati berubah warna dari hijau tosca menjadi abu-abu. Perubahan terjadi pada hari ini, Kamis 9 Mei 2024, seiring dengan peningkatan amplitudo tremor yang terekam alat pengukur aktivitas gunung api itu.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Pada 8 Mei 2024, air danau kawah berwarna hijau tosca. Pada 9 Mei 2024 teramati perubahan warna air danau kawah menjadi abu-abu dan terlihat asap kawah putih tipis,” kata Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Muhammad Wafid, dalam keterangan tertulisnya, Kamis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wafid menjelaskan, ada beberapa faktor yang menyebabkan perubahan warna air danau di kawah Gunung Dempo. Di antaranya, curah hujan yang tinggi, meningkatnya suhu air danau, dan adanya arus konveksi yaitu air dengan temperatur lebih tinggi yang naik ke permukaan sedangkan air yang temperaturnya lebih rendah bergerak ke bawah.

“Terdapat indikasi pemanasan yang cukup intensif oleh magma di bawah danau kawah," kata Wafid sambil menambahkan, "Tercermin dari meningkatnya amplitudo tremor yang terekam serta asap tipis yang terlihat di atas danau kawah.”

Kawah Gunung Dempo. Shutterstock

Menurut Wafid, pemanasan yang terjadi terus menerus berpotensi menghasilkan erupsi freatik. Namun dia meminta masyarakat agar tidak panik dan terpancing isu Gunung Dempo akan meletus. “Tetap tenang, beraktivitas seperti biasa," katanya.  

Wafid menyatakan, Badan Geologi masih mempertahankan status aktivitas Gunung Dempo di Level II atau Waspada. Dengan rekomendasi tersebut warga dan pengunjung atau wisatawan masih bisa mendekat sampai radius satu kilometer dari kawah, atau dua kilometer dari bukaan kawah sektor utara. “Mengingat kawah sebagai pusat letusan dan gas-gas vulkanik yang dapat membahayakan bagi kehidupan,” kata dia.

Aktivitas gempa vulkanik Gunung Dempo dalam periode pengamatan 1-8 Mei 2024 tercatat 1 kali gempa Low Frequency, 1 kali gempa vulkanik dalam, dan 8 kali gempa tremor menerus dengan amplitudo dominan 0,5 mm. 

Warga desa di kecamatan Jarai memanfaatkan kesuburan lereng Gunung Dempo untuk menanam sayur mayur. TEMPO/Parliza Hendrawan

“Potensi bahaya saat ini berupa erupsi freatik dengan ancaman bahaya berupa lontaran material dari kawah utama melanda wilayah dengan radius satu kilometer dari pusat erupsi. Hujan abu tipis dapat terjadi dengan jarak dan intensitas tergantung pada arah dan kecepatan angin,” tutur Wafid.

Gunung Dempo memiliki tinggi 3.173 meter di atas permukaan laut. Badan Geologi menempatkan Pos Pengamatan Gunung Dempo di Kelurahan Dempo Makmur, Kecamatan Pagaralam Utara, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan.

Sejarah erupsi Gunung Dempo tercatat sejak 1818 dengan interval letusan berkisar satu sampai 32 tahun. Erupsi terakhir dicatat pada Agustus 2023 berupa erupsi freatik yang menghasilkan lontaran material lebih kurang 500 meter di sekitar  kawah aktif dan menyebabkan hujan abu di sekitar gunung tersebut.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus