Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Biasanya sebuah desa akan dihuni penduduknya, namun apa yang terjadi dengan sebuah desa mati di Majalengka ini? Tidak berpenghuni dan sepi dari aktivitas penduduk laiknya sebuah perkampungan.
Desa mati Majalengka atau yang kenal juga di Blok Tarikolot ditinggal oleh penduduk sebab bencana alam yang sempat menerjang kawasan tersebut. Lokasi yang sempat rawan menagalami longsor atau pergerakan tanah tersebut dapat mengancam nyawa penduduk di sekitar kawasan tersebut.
Maka, dengan kondisi geografis wilayah tersebut, seluruh penduduk direlokasi ke tempat yang lebih aman. Hingga saat ini, terpantau kondisi rumah yang terdapat di blok Tarikolot masih berdiri dengan kokoh, walupun beberapa terlihat ada yang rusak dan tampak tidak terawat.
Terkait sebutannya yang terkesan angker itu, desa ini mungkin terdengar sangat fenomenal karena ditinggalkan seluruh warga desanya. Sebenarnya daerah ini luasnya tidak mencakup sebuah desa, hanya sebatas luas satu blok saja. Seperti yang disampaikan oleh Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalop) Penanggulangan Bencana (PB) BPBD di Kabupaten Majalengka yang menjelaskan bahwa lokasi persisnya terletak di Desa Sidamukti, dan kawasan kosong hanya satu blok, bukan keseluruhan satu desa.
Kronologis kejadian bencana tersebut dijelaskan akibat adanya aktivitas pergerakan tanah pada 2009 silam, dan proses pengaman warga dilakukan oleh pihak berwenang dimulai pada 2012 dari blok Tarikolot menuju Blok Awilega. Kondisi pergerakan tanah yang sewaktu-waktu dapat terjadi itu menjadi alasan mengapa Blok Tarikolot tidak layak untuk tetap ditinggali.
Meski demikian, Blok Tarikolot tidak digunakan lagi sebagai tempat tinggal, namun diketahui beberapa penduduk sekitar Blok Tarikolot masih menggunakan rumah di kawasan desa mati Majalengka tersebut guna penyimpanan hasil pertanian. Beberapa orang masih melakukan aktivitas bertani di lahan pertaniansekitar di Blok Tarikolot.
TIKA AYU
Baca: Perahu terbalik 9 Petani Majalengka Tewas tenggelam
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini