Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan tinggi gelombang di Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau, masih akan tinggi selama beberapa hari ke depan. Peringatan dini ihwal gelombang tinggi BMKG berlaku hingga 30 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Prakirawan BMKG, Estri Diniyati mengatakan angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari timur laut dengan kecepatan sekitar 6 - 30 knot. Adapun angin di wilayah selatan yang berhembus ke bara dengan kecepatan sedikit lebih lamban.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, Selat Karimata bagian utara, Laut Jawa bagian timur, dan Laut Arafuru," kata Estri melalui keterangan tertulis pada Senin, 27 Januari 2025.
Peringatan dini BMKG juga menyebutkan potensi gelombang tinggi, maksimum hingga 2,5 meter, yang terdeteksi di Selat Malaka bagian utara, Samudra Hindia Barat Aceh-Lampung, Samudra Hindia Selatan Banten hingga Nusa Tenggara Timur, Selat Karimata, Laut Jawa, Laut Banda, Laut Maluku, Samudra Pasifik Utara Maluku-Papua, hingga Laut Arafuru.
"Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran," ujar Estri.
Tim BMKG meminta para nelayan mewaspadai angin yang kencangnya lebih dari 15 knot, serta gelombang yang tingginya melebihi 1,25 meter. Kapal tongkang juga harus mewaspadai angin berkecepatan lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.
Ada juga imbauan bagi nahkoda kapal ferry untuk mewaspadai kecepatan angin di atas 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter. Nahkoda armada ukuran besar, seperti kapal kargo dan kapal pesiar, harus memperhatikan angin di atas 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.