Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Dilingkari Cincin Api

21 Mei 2007 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tak secuil pun wilayah di Indonesia aman dari bencana. Sumatera, Jawa bagian Selatan, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, hingga Papua dilalui oleh lintasan patahan, rentetan gunung api, dan pertemuan lempeng-lempeng kerak bumi. Kalimantan aman dari bencana geologi. Tapi penggundulan hutan secara massif membuat hampir semua provinsi di Kalimantan rawan banjir besar.

Kenaikan suhu udara 0,2–1 derajat Celsius setiap tahun akibat pemanasan global kian meluaskan cakupan bencana di negeri ini: permukaan laut meningkat, pesisir pantai terancam tenggelam, musim hujan tak menentu, air bersih kian langka, hingga produksi pertanian dan tangkapan nelayan menurun. Nusantara pun berada dalam lingkaran ”cincin api” bencana.

PEMANASAN GLOBAL

Penggundulan Hutan:

  • Luas hutan di Indonesia: 120 juta hektare
  • Laju penghancuran hutan 1,87 juta ha/tahun (periode 1985-1997)
  • Laju penghancuran hutan 2,83 juta ha/tahun (periode 1997-2000)
  • Laju penghancuran hutan 1,18 juta ha/tahun (periode 2000-2005)

Kenaikan Permukaan Air Laut:8 milimeter/tahun

  • Pesisir Indonesia yang tenggelam 4.050 hektare/tahun
  • Tahun 2030, sekitar 2.000 pulau di Indonesia bakal tenggelam

Hujan:

  • Kota-kota di garis khatulistiwa dan Bandung biasanya mengalami 2 kali puncak musim hujan. Kini cuma sekali.
  • Awan kaya hujan biasanya hanya sampai Jawa Timur, kini mencapai NTB dan NTT. Potensi banjir terjadi di dua wilayah ini.

Tsunami Di Indonesia Tahun 1960-2006

1961 NTT, Flores 2 meninggal, 6 luka-luka

1964 Sumatra 110 meninggal, 479 luka-luka

1965 Maluku, Seram, Sanana 71 meninggal

1967 Tinambung Sulsel 58 meninggal, 100 luka-luka

1968 Tambo Sulteng 392 meninggal

1969 Majene Sulsel 64 meninggal, 97 luka-lika

1977 NTB, Pulau Sumbawa 316 meninggal

1977 NTT, Flores, P. Atauro 2 meninggal, 25 luka-luka

1979 NTB, Sumbawa, Bali, Lombok 27 meninggal, 200 luka-luka

1982 NTT, Larantuka 13 meninggal, 400 luka-luka

1987 NTT, Flores Timur, P. Pantar 83 meninggal, 108 luka-luka

1989 NTT, P. Alor 7 meninggal

1992 NTT,Flores, P. Babi 1952 meninggal, 2126 luka-luka

1994 Banyuwangi Jatim 38 meninggal, 400 luka-luka

1996 Palu Sulteng 3 meninggal, 63 luka-luka

1996 P. Biak, Irian Jaya 107 meninggal

1998 Tabuna Maliabu Maluku 34 meninggal

2000 Banggai 2 meninggal

2004 NAD, Sumut lebih dari 300.000 meninggal

2005 Nias tidak ada data korban

2006 Jabar, Jateng, DIY 668 meninggal

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus