Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Lingkungan Hidup Jakarta mengklaim 14 warga usia anak yang terdampak operasional pertama Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan di Jakarta Utara sudah sembuh. Jumlah itu terdiri dari 11 anak yang mengalami infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan 3 terkena peradangan selaput mata.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan anak-anak tersebut mendapat layanan kesehatan gratis. “Semua sudah sembuh,” kata Asep ketika mengunjungi RDF Rorotan di Jakarta Utara bersama awak media, pada Selasa, 25 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Asep, bau tak sedap di RDF Rorotan, yang sebelumnya dikeluhkan warga, muncul karena penggunaan sampah lama dalam proses uji coba. Padahal, fasilitas RDF dirancang untuk mengolah sampah baru dengan usia maksimal tiga hari.
Saat ini, Dinas LH menghentikan operasional RDF Rorotan sementara dan mengosongkan bunker fasilitas tersebut. Cara ini dilakukan untuk menghilangkan residu yang menimbulkan bau. Manajemen fasiliras pengolah sampah menjadi bahan bakar alternatif itu juga berupaya menghilangkan bau menyengat dengan berbagai teknologi, salah satunya deodorizer.
Mengikuti agenda serupa. Kepala Puskesmas Cakung Timur Apriemi Simanjuntak membenarkan soal sembuhnya anak-anak yang terdampak RDF Rorotan. Instansi kesehatan ini sempat menerima keluhan dari warga yang huniannya hanya berjarak 800 meter dari fasilitas pengolahan sampah tersebut.
“Kami mendapatkan beberapa keluhan dari warga (anak-anak) dan kemudian menelepon orang tua masing-masing untuk klarifikasi,” kata dia.
Selain pengobatan gratis, Apriemi menyebut mobil puskesmas juga dikerahkan berkeliling di pemukiman RDF Rorotan. Bila diperlukan, dia menyebut puskesmas bisa saja membuka posko kesehatan bagi masyarakat.