Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Efisiensi Anggaran Tembus Rp 396 Miliar, Ini Prioritas Kementerian Lingkungan Hidup

Kementerian Lingkungan Hidup bakal melakukan efisiensi anggaran berdasarkan Surat Menkeu S-37/MK.02/2025 sebesar Rp 396,499 miliar.

3 Februari 2025 | 15.48 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri LH/Kepala BPLH Hanif Faisol Nurofiq ketika melakukan inspeksi ke TPA ilegal yang berada di Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu, 1 Desember 2024. ANTARA/HO-KLH

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Lingkungan Hidup mendapat anggaran sebesar Rp 1,079 triliun pada 2025. Kepala Biro Perencanaan Kementerian Lingkungan Hidup Noor Andi Kusumah mengatakan pihaknya bakal melakukan efisiensi berdasarkan Surat Menkeu S-37/MK.02/2025 sebesar Rp 396,499 miliar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Prioritas penghematan meliputi belanja perjalanan dinas, belanja honor, belanja bahan, belanja barang operasional lainnya, belanja barang nonoperasional lainnya, belanja jasa konsultan, belanja sewa, belanja jasa profesi, dan belanja modal peralatan dan mesin," kata Andi kepada Tempo, Senin, 3 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Andi, dengan adanyan penghematan, program prioritas akan tetap dipertahankan tingkat capaiannya hingga akhir 2025. "Jika ada potensi gangguan pencapaian targetnya, maka akan dioptimalkan sumber pendanaan yang lain, misalnya dari hibah luar negeri, program kerja sama luar negeri, dan program kerja 
sama dalam negeri, program kemitraan, dan lain-lain," ungkapnya.

Andi mengatakan anggaran pegawai mendapat persentase 26,66 persen dari total pagu, yakni sebesar Rp 287,836 miliar. "Dengan adanya Inpres 1/2025, hasil efisiensi anggaran KLH tetap akan dipertahankan proporsi anggaran belanjanya dengan anggaran belanja barang dan jasa tetap dominan," kata dia.

Andi menyebutkan program prioritas yang bakal menyedot anggaran besar pada tahun 2025, yakni Program Pengelolaan Sampah, B3, Limbah B3 dan Limbah Non-B3 sebesar 416,144 miliar atau sekitar 38,54 persen total pagu. Program lainnya yakni ketahanan bencana dan perubahan iklim serta program pengendalian kebakaran lahan yang menyedot anggaran sebesar Rp 29,258 miliar atau 2,71 persen.

"Prioritas lainnya yakni Program Penerapan Reformasi Birokrasi dan Program Implementasi Manajemen Risiko sebesar Rp 634,379 miliar atau 58,75 persen dari total pagu," ucapnya.

Andi mengatakan, meski ada penghematan, namun Menteri Hanif Faisol tetap memberikan arahan agar memperkuat koordinasi pelaksanaan program perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup berdasarkan pembagian kewenangan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah (provinsi, kabupaten, kota). "Target-target yang menjadi kewenangan daerah dipastikan di-deliver ke daerah untuk dilaksanakan, termasuk pembiayaannya," kata dia.

Selain itu, kata dia, Kementerian akan memperkuat kolaborasi dengan dunia usaha yang menjadi mitra dari kedeputian/direktorat terkait. "Sehingga ada sharing the burden terhadap pelaksanaan program dan kegiatan, terutama untuk menjaga kualitas dan/atau memulihkan kualitas lingkungan," kata dia.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan kementerian dan lembaga menghemat anggaran tahun 2025. Penghematan anggaran tersebut ditargetkan mencapai Rp 306,6 triliun. 

Perintah Prabowo tersebut tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025 yang terbit pada 22 Januari 2025. Dua hari kemudian, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengeluarkan surat yang meminta kementerian dan lembaga melakukan efisiensi anggaran 16 pos belanja hingga Rp 256,1 triliun.

Dari 16 pos belanja itu, di antaranya alat tulis kantor dan kegiatan seremonial yang masing-masing dipangkas sebesar 90 persen serta 56,9 persen. "Kementerian dan lembaga diminta Presiden tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang bisa lebih diefisienkan," ujar Sri Mulyani dalam BRI Microfinance Outlook 2025 di Tangerang, Banten, Kamis, 30 Januari 2025.

 

Irsyan Hasyim

Irsyan Hasyim

Menulis isu olahraga, lingkungan, perkotaan, dan hukum. Kini pengurus di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, organisasi jurnalis Indonesia yang fokus memperjuangkan kebebasan pers.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus