Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Badan Geologi memperluas radius daerah bahaya letusan Gunung Ruang yang kini dalam status Level IV atau Awas dari 6 kilometer menjadi 7 kilometer.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Berdasarkan yang kami amati perkembangan Gunung Ruang semalam hingga dini hari tadi bahwa memang batu-batuan material erupsi mencapai daerah yang cukup jauh radiusnya, jadi dengan mempertimbangkan itu kami memundurkan kembali, ada perbaikan perluasan menjadi 7 kilometer,” kata Penyelidik Bumi Madya Badan Geologi Hetty Triastuty, dalam konferensi pers daring, Selasa, 30 April 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hetty mengatakan perluasan daerah bahaya tersebut salah satunya setelah melihat erupsi Gunung Ruang pagi tadi dengan tinggi kolom erupsi mencapai 5.000 meter. Badan Geologi kemudian merevisi rekomendasi daerah bahaya yang sebelumnya diumumkan radius 6 kilometer dari pusat erupsi menjadi radius 7 kilometer. “Jadi saat ini radiusnya adalah 7 kilometer,” kata dia.
Hetty mengatakan, kemungkinan ada penambahan pengungsi dengan perluasan radius bahaya tersebut. “Bisa jadi ada penambahan tapi kami belum dapat informasi detailnya,” kata dia.
Hetty mengatakan Gunung Ruang sudah mengalami erupsi yang relatif lemah pada 29 April 2024 puul 17.01. Erupsi dengan kekuatan yang lebih besar terjadi pada Selasa dini hari, 30 April 2024.
“Pada tanggal 30 April 2024 pukul 01.15 terjadi erupsi kembali yang cukup besar sehingga Badan Geologi meningkatkan status aktivitas Gunung Ruang dari Level III Siaga menjadi Level IV Awas,” akta Hetty.
Pada rekomendasi yang diterbitkan dini hari tersebut daerah radius bahaya masih dalam radius 6 kilometer. Pada pagi harinya terjadi letusan Gunung Ruang dengan intensitas lebih besar.
“Tanggal 30 April 2024 ada erupsi tadi pagi jam 08.35, itu adalah erupsi dengan ketinggian kolom 5.000 meter dengan diikuti awan panas, kalau dilihat dari foto di beberapa sumber ada sampai ke pantai. Bukan jarak awan panas 5.000 meter, tapi kolom erupsi yang 5.000 meter,” kata Hetty.
Hetty mengatakan, pada status Awas Gunung Ruang tersebut Badan Geologi menambahkan potensi bahaya tsunami. Ancama bahaya tsunami sempat diberikan saat status Gunung Ruang Awas pada 17 April 2024, dan dicabut kembali saat statusnya diturunkan menjadi Lelvel III Siaga.
“Itu terkait dengan kemungkinan potensi adanya tsunami akibat runtuhan dari tubuh Gunung Ruang atau akibat dari Surge,” kata dia.
Hetty mengatakan, peringatan potensi ancaman tsunami itu belum dicabut. “Kita melihat ada potensi kemungkinan terjadinya tsunami, dan saat ini belum kami cabut potensi kemungkinan terjadinya tsunami akibat runtuhnya atau masuknya material Gurung Ruang ke dalam laut,” kata dia.
Pilihan Editor: Ketahui Cara dan Syarat Menentukan Besaran UKT Mahasiswa Baru