Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Tim Search and Rescue (SAR) Satlinmas Wilayah III Bantul Yogyakarta memprediksi fenomena gelombang pasang di pantai selatan tak hanya terjadi pada hari ini, Sabtu, 16 Juli 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Melihat kejadian-kejadian sebelumnya, gelombang pasang seperti hari ini bisa berlangsung dua-tiga hari," kata Koordinator SAR Satlinmas Wilayah III Bantul Muhammad Arief Nugraha, Sabtu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gelombang pasang yang terjadi hari ini di pesisir Kabupaten Bantul menerjang Pantai Depok, pusat kuliner ikan laut yang digandrungi para wisatawan. Tak kurang enam lapak warga rusak diterjang gelombang pasang itu.
"Gelombang pasang hari ini sebenarnya sudah terjadi dari kemarin, cuma hari ini cukup besar," kata Arief.
Arief menambahkan biasanya perkiraan yang dipakai mengukur dampak gelombang pasang oleh para petugas penyelamat berdasar tinggi gelombang dari hari ke hari.
"Kami biasanya menghitung pakai tinggi gelombang, misalnya hari ini gelombang paling tinggi 7.11 feet, kalau besok diprediksi sudah turun misal menjadi 6.9 feet, itu acuannya seperti surfing," kata dia.
Gelombang pasang itu, kata Arief, juga bisa dikalkulasi pada waktu tertentu. Berdasarkan pengalaman sebelumya.
"Misalnya waktu pasang hari ini jam sembilan pagi, kemungkinan nanti malamnya ada lagi sekitar pukul 21.00 nanti, tapi mudah-mudahan ini yang jangkauannya paling jauh," kata dia.
Arief menjelaskan gelombang pasang kali ini tidak bisa disebut yang memicu abrasi terjauh.
"Karena fenomena seperti ini setiap tahun pasti ada dan saat ini terjadi karena memang mungkin sudah waktunya yakni saat ombak tinggi dan dorongan angin kencang," kata dia.
Pihaknya menduga, sejumlah lapak warga yang terdampak hari ini karena dorongan gelombang terkuat itu terjadi di area palung. "Jadi air laut yang terdorong ke utara lebih kencang," kata dia.