Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Boyolali - Sejumlah warga di Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, merasakan guguran abu yang berasal dari erupsi Gunung Merapi pada Selasa dini hari, 19 Januari 2021.
Baca:
Sepekan, Gunung Merapi Muntahkan 128 Kali Lava Pijar dan Volume Kubah Lava Naik
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Nurul Arifah (18), warga Desa Ringinlarik, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali, Selasa, mengatakan hujan abu mulai terjadi sekitar pukul 03.00 WIB dan berlangsung sampai pukul 06.00 WIB atau selama selama tiga jam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ia mengatakan rumahnya hanya berjarak sekitar 7 kilometer dari puncak Gunung Merapi sehingga abu yang turun di wilayahnya cukup tebal.
"Ya agak mengganggu aktivitas karena kalau kena mata kan pedih. Apalagi saat pagi kan aktivitas warga juga banyak," katanya.
Warga lain Dicky Ferdiansyah (18) mengatakan akibat abu yang cukup tebal, terpaksa sejumlah warga harus membeli rumput untuk pakan ternak mereka.
"Kan rumputnya kena abu semua, jadi ini harus beli dulu. Kasihan ternaknya kalau tetap dikasih rumput yang terkena abu," kata warga Desa Sruni, Kecamatan Musuk, Boyolali tersebut.
Sementara itu, salah satu relawan Merapi asal Klaten Jack Donald mengatakan hujan abu juga terjadi di Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, terjadi sebanyak dua kali, yaitu sekitar pukul 03.00 WIB dan 07.00 WIB.
"Yang agak deras saat pukul 03.00 pagi tadi, kalau yang pukul 07.00 tadi tipis saja," katanya.
Ia mengatakan sejauh ini warga tidak terganggu dengan adanya hujan abu Gunung Merapi. Menurut dia, situasi masih aman dan terkendali. "Warga sudah terbiasa, ya boleh terbiasa tetapi tidak boleh terlena," katanya.
ANTARA