Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa tektonik magnitudo 5,1 terjadi di Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, pada Rabu pagi, 29 Januari 2025, pukul 07.50.43 WIB .
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan guncangan di wilayah tersebut merupakan bagian dari rangkaian gempa beruntun sejak 24 Januari 2025 dengan magnitudo 4,9. “Gempa M5,1 yang terjadi pagi ini merupakan kejadian gempa yang ke-125,” kata Daryono dalam keterangan tertulis, Rabu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gempa tektonik yang bertepatan dengan perayaan Imlek ini berada di titik koordinat 4,06 derajat Lintang Selatan dan 121,80 derajat Bujur Timur. Lokasi persisnya berada di darat 15 kilometer barat daya Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, pada kedalaman 10 kilometer.
Daryono mengatakan guncangan yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif. Hasil analisis BMKG menurut mekanisme sumber menunjukkan gempa ini memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault). “Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” ucapnya.
Gempa tersebut, kata Daryono, dirasakan di daerah Kolaka Timur dengan skala intensitas IV - V MMI (Modified Mercalli Intensity), yaitu getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun. Di daerah Kolaka dirasakan dengan skala intensitas IV MMI, yaitu bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
Gempa juga dirasakan di Kendari, Konawe dan Konawe Selatan dengan skala intensitas III MMI, yaitu getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan truk berlalu. Daryono mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah,” tuturnya.