Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hujan lebat pada hari ini, Selasa 5 November 2024, menyebabkan banjir yang lebih parah di Jakarta ketimbang hujan lebat pada beberapa hari belakangan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta mencatat tujuh ruas jalan dan 45 wilayah Rukun Tetangga (RT) sempat terendam genangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, mengungkap lima ruas jalan sudah tidak banjir begitu hujan reda. "Genangan masih terjadi di 43 RT atau 0,141 persen dari 30.772 RT yang ada di wilayah DKI Jakarta," kata Isnawa lewat keterangan tertulisnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan data BPBD, dua jalan yang masih terendam banjir berada di Jalan Ciledug Raya (dekat ITC Cipulir), Kelurahan Cipulir, dan di Jalan Sultan Iskandar Muda (dekat Mal Gandaria City), Kelurahan Kebayoran Lama Utara. Dua titik yang sama-sama berada di Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan itu, terendam banjir setinggi 20 sentimeter.
Ruas jalan lain yang sempat terendam banjir juga berada di Jakarta Selatan. Mereka adalah Jalan Ciledug Raya (SESKOAL), Kelurahan Cipulir, Kecamatan Kebayoran Lama; Jalan Kemang Utara IX, Kelurahan Bangka, Kecamatan Mampang Prapatan; Jalan H. Nawi, Kelurahan Gandaria Selatan, Kecamatan Cilandak; Jalan Fatmawati Raya (ITC Fatmawati), Kelurahan Cipete Utara, Kecamatan Kebayoran Baru; Jalan Darmawangsa Raya, Kelurahan Pulo, Kecamatan Kebayoran Baru.
Banjir di Permukiman
Sebanyak tiga RT di Kelurahan Sukabumi, Jakarta Barat, mengalami banjir dengan ketinggian air 60-100 sentimeter. "Penyebabnya curah hujan tinggi dan luapan Kali Sekretaris," kata Isnawa Adji.
Kemudian sebanyak 40 RT di Kelurahan Petogogan, Jakarta Selatan, mengalami banjir dengan ketinggian 50 sentimeter. Penyebab banjir karena curah hujan tinggi dan Kali Krukut meluap.
Isnawa mengatakan ada dua RT yang sudah surut banjirnya. "Ada 1 RT di Kelurahan Lubang Buaya (Jakarta Timur) dan 1 RT di Kelurahan Gandaria Utara (Jakarta Selatan)," ucapnya.
Dia mengatakan BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan, untuk menyedot air banjir dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," tutur Isnawa.