Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Jalur Mudik Pantura Sayung Demak Masih Tergenang Banjir Rob

BPBD Kabupaten Demak melaporkan banjir rob masih menggenangi wilayah Sayung, Demak. Arus mudik di jalur mudik Pantura yang melintasi Demak terhambat.

9 April 2024 | 00.44 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah arus mudik Lebaran 2024, sejumlah jalur mudik di wilayah pantai utara (Pantura) Pulau Jawa masih tergenang banjir rob. Sampai dengan Senin malam, 8 April 2024, banjir rob menggenangi 10 desa di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, Agus Nugroho, mengatakan banjir rob atau limpasan air laut sebenarnya sudah terjadi sejak beberapa hari lalu di wilayah Sayung. Daerah ini, kata dia, merupakan langganan rob. Sehingga upaya penanggulangan berupa penyedotan air menggunakan pompa terus dilakukan 10 hari terakhir.   

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Agus, kendaraan pemudik yang melintas jalur Pantura via Sayung ikut terimbas rob. Walau begitu, ketinggian rob sejauh ini masih memungkinkan untuk dilalui kendaraan, baik roda dua maupun roda empat. "Kalau (tinggi) jalannya (jalur Pantura) sudah relatif tinggi. Yang paling terdampak justru permukiman," kata Agus seperti dikutip dari Antara pada Senin malam, 8 April 2024. 

Pemantauan BPBD Kabupaten Demak mencatat, banjir rob paling parah terjadi di depan RSI Demak dan pabrik Polytron. "Tapi, tadi sepeda motor dan mobil kecil masih bisa lewat," kata Agus.

Diaz (32), warga Sayung, mengungkapkan banjir rob sejak lama muncul dan surut di daerahnya. Beberapa hari terakhir rob kembali naik. "Ketinggiannya variatif ya, ada yang semata kaki hingga setengah betis orang dewasa. Tadi banyak kendaraan antre ambil lajur paling kanan menghindari rob," kata Diaz.

Sementara itu, Jalan Kaligawe Semarang yang menjadi jalur utama Pantura Jawa Tengah kembali kembali tergenang akibat rob, setelah banjir yang sebelumnya merendam kawasan tersebut sempat surut. BPBD Kota Semarang memastikan tidak ada hunian yang terendam rob di wilayah tersebut. "Tapi dampaknya untuk moda transportasi, terutama untuk arus kendaraan dari timur masuk ke barat, yakni Semarang," kata Kepala BPBD Kota Semarang, Endro P Martanto.

Pilihan Editor:
Ulasan Profesor Astronomi BRIN soal Posisi Hilal dan Lebaran 10 April 2024

Endro menjelaskan, rob menggenangi Jalan Kaligawe yang mengarah ke Kota Semarang dengan ketinggian sekitar 20 centimeter. Genangan air membuat laju kendaraan menjadi tersendat. "Sampai malam hari ini kami masih monitor juga di lokasi," kata Endro. Menurut dia, Jalan Kaligawe yang mengarah ke timur atau menuju Demak, Kudus, dan Pati terpantau relatif kering sejak siang.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi banjir rob di sejumlah wilayah pesisir Indonesia selama periode libur Lebaran 2024 atau Idul Fitri 1445 Hijriah. Puncak rob diprediksi terjadi pada 9 April 2024, bertepatan dengan gerhana matahari dan fase bulan Perigee, ketika bulan berada pada titik terdekatnya dengan bumi, sehingga berpotensi meningkatkan pasang air laut. BMKG menyampaikan, rob sudah terjadi di beberapa wilayah pesisir Semarang yang diprediksi akan berlangsung hingga 14 April 2024.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus