Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TELUNJUK dunia kerap mengarah ke Amerika Serikat saban kali ada pembahasan tentang ”biang keladi” pemanasan global. Pada 2005, misalnya, negara ini menghasilkan 20 persen emisi dunia, tertinggi di seluruh bumi. Tapi dengan keras kepala Amerika menolak menandatangani Protokol Kyoto tentang perubahan iklim pada satu dekade lalu.
Pemerintah Amerika meragukan adanya hubungan kuat antara aktivitas ekonomi manusia dan pemanasan global. Inilah yang disindir Al Gore lewat film An Inconvenient Truth (2006), sebuah film yang menurut James L. Connaughton ”amat politis”.
Connaughton, 46 tahun, penasihat senior urusan lingkungan untuk Presiden George Walker Bush, menampik tudingan bahwa Amerika tak serius dalam program pengurangan emisi gas dunia. Pemerintah AS, kata dia, justru tengah gencar melakukan penyelamatan lingkungan.
Mantan advokat lulusan Yale University ini masuk ke lingkaran Bush sejak Juni 2001. Mengawali karier sebagai negosiator untuk berbagai kasus dan lembaga lingkungan di Amerika, Connaughton kini mewakili Bush menjelaskan kepada dunia langkah-langkah yang diambil pemerintahnya dalam isu-isu lingkungan, termasuk dua isu paling sensitif: perubahan iklim dan pemanasan global.
Bush tampaknya ingin ”mendahului” pertemuan bangsa-bangsa, UN Framework Convention on Climate Change (UNFCCC), pada Desember 2007 di Bali dengan menggelar pertemuan tingkat tinggi 13 negara pada September di Washington. Bush mengirim Connaughton sebagai utusan untuk mengundang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pertemuan itu, menurut Bush, akan mencari jalan keluar dari emisi gas rumah kaca, membahas keamanan pasokan energi dunia, dan menjelaskan posisi Amerika menjelang UNFCCC.
Untuk mengetahui agenda lingkungan Amerika, wartawan Tempo I G.G. Maha Adi mewawancarai Connaughton, yang disebut Bush sebagai ”my personal representative”, Kamis dua pekan lalu di Jakarta.
Berikut ini petikannya.
Apa yang hendak dicapai Amerika melalui kebijakan lingkungannya?
Di tingkat nasional, kami menginginkan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, warga yang sehat, dan pemakaian sumber daya nasional secara bijaksana. Dalam konservasi sumber daya alam dan penanganan polusi di tingkat internasional, kami termasuk agresif.
Seagresif apa?
Polusi udara, misalnya. Presiden Bush berinisiatif mengeluarkan kebijakan menekan tingkat polusi udara. Sejak 1970 sampai sekarang, Amerika bisa menekan angka polusi udara hingga setengahnya, padahal pertumbuhan ekonomi naik tiga kali lipat dan penduduk bertambah 50 persen. Presiden Bush juga mengeluarkan kebijakan baru mengurangi polusi udara dari pembangkit listrik sekitar 70 persen dan kendaraan diesel sekitar 90 persen melalui program zero emission.
Tapi Bush kan menghindar dari agenda terpenting: Protokol Kyoto?
Amerika tak turut serta dalam Protokol Kyoto karena tiga alasan. Pertama, targetnya sulit untuk dicapai. Kedua, perjanjian ini bisa mengganggu roda perekonomian dan tak punya keuntungan ekonomi yang signifikan. Ketiga, negara yang ekonominya tumbuh pesat seperti Cina dan India tak ikut menjalankan perjanjian tersebut. Kami punya rencana alternatif sendiri yang realistis, yaitu Amerika akan mengurangi emisi rumah kaca 18 persen pada 2012. Ini target realistis. Tahun lalu, pertumbuhan ekonomi Amerika 3 persen dan emisi rumah kaca bisa ditekan 1,6 persen. Inilah pertama kalinya Amerika bisa menekan emisi rumah kaca tanpa mengganggu pertumbuhan ekonomi. Jadi, Eropa jangan memaksa Amerika melakukan sesuatu. Begitu pula sebaliknya.
Sejauh mana Amerika menginginkan Cina dan India mengurangi emisi?
Bila Amerika, Cina, dan India bersama-sama menanggulangi emisi, akan 20 kali lebih kuat dibanding sendiri-sendiri. Kami bertiga bisa mengurangi 180 juta ton emisi per tahun (Pada 2005, Amerika menyumbang 20 persen emisi dunia, Cina 18 persen, dan India 2,4 persen.)
Berapa kerugian Amerika bila menandatangani Protokol Kyoto?
Kami kehilangan lima juta pekerjaan dan mengalami kerugian ekonomi sekitar US$ 500 miliar (setara dengan Rp 4.500 triliun).
Anda ingin mengatakan negara lain yang menandatanganinya, seperti Jepang, akan rugi besar?
Jepang amat hati-hati dalam menerapkan strategi teknologi baru. Jepang berhasil mengurangi hingga 6 persen emisi dan sekarang 8 persen dibanding emisinya pada 1990 dengan kerja yang sungguh keras. Amerika tak bisa mencapai target itu. Jadi kami keluar dari komitmen.
Target spesifik apa yang tidak disepakati Amerika?
Kyoto mengharuskan Amerika mengurangi 6 persen emisinya di bawah tingkat emisi tahun 1990. Target itu amat mustahil dicapai. Kami punya populasi yang terus berkembang, Eropa tidak. Kami masih punya permintaan energi yang terus meningkat.
Pemerintah Bush juga menafikan pengaruh manusia terhadap pemanasan global. Apakah sekarang Bush sudah punya sikap?
Kegiatan manusia punya kontribusi besar terhadap fenomena ini. Wacana sudah ada dalam pidato Presiden pada 2001 sehingga pemerintah mendanai dua miliar dolar tiap tahun untuk penelitian.
Jadi pemerintah Bush sudah mengakui kontribusi manusia dalam pemanasan global?
Ya, kami sepakat. Keputusan kami juga berdasarkan pendapat para ahli.
Termasuk menyetujui fakta yang ditampilkan Gore dalam film An Inconvenient Truth?
Kami setuju dengan presentasi ilmiah dalam film itu, tapi saya tak setuju dengan muatan politisnya yang menempatkan Presiden Bush sebagai pihak yang salah. Itu kan pernyataan politis. Catatan saya, film itu tak memberikan solusi bagi masyarakat.
Menurut kami, pengaruh perusahaan minyak terhadap kebijakan perubahan iklim pemerintah Bush amat terasa. Apa komentar Anda?
Kami selalu minta masukan dari semua pemangku kepentingan (stakeholders) dalam isu perubahan iklim. Presiden Bush mengeluarkan kebijakan mengganti 20 persen bensin dengan energi alternatif pada 2010. Apakah perusahaan minyak akan senang? Tentu tidak. Presiden juga memangkas tingkat pencemaran udara dari pembangkit listrik hingga 70 persen, dengan biaya 50 miliar dolar. Pemerintah federal juga diminta melakukan efisiensi energi 30 persen dalam 10 tahun.
Oke. Tapi Bush kan membuka taman suaka alam Alaska untuk pengeboran minyak….
Kami sedang berkompetisi dengan negara lain dalam hal pengadaan energi, bahkan dengan negara yang tak memiliki cadangan migas. Nah, Alaska memiliki cadangan migas yang amat besar. Kami akan mendapatkan semua cadangan migas di seluruh wilayah Amerika dengan dampak lingkungan yang minim. Bukan hanya di Alaska.
Kita tahu Bush meminta Brasil memasok etanol untuk bioenergi. Mereka pun menebangi hutan Amazon dan mengubahnya menjadi ladang jagung. Menurut Anda, ini gagasan bagus?
Bush mengeluarkan kebijakan mengganti 20 persen bensin pada 2010. Kita akan melompat menggunakan bahan bakar generasi kedua. Semua ini bisa diproduksi limbah tanaman. Dengan biofuel generasi kedua, kita lebih banyak memproduksi biomassa. Kini kami memproduksi biofuel 1,56 miliar liter. Presiden menargetkan konsumsi biofuel mencapai 9,1 miliar liter pada 2017. Beberapa memang didatangkan dari Brasil. Tapi kami kini hati-hati dalam menerapkannya dan akan memperhatikan lingkungan.
Negara seperti Swedia mencanangkan bebas minyak bumi pada 2050. Apakah itu mustahil untuk Amerika?
Target itu bisa tercapai di negara kecil. Swedia mengembangkan energi nuklir hingga 2050, sebagai sumber listrik untuk kendaraan. Selandia Baru sangat kecil populasinya tapi memiliki kandungan gas yang besar, dan Irlandia bisa memproduksi energi panas bumi, yang berhasil dipakai di kendaraan, dan mereka bisa memproduksi biofuel. Semua itu hampir nir-emisi. Tapi Amerika, Cina, dan Indonesia berbeda secara geografis serta infrastrukturnya.
Indonesia akan membangun pembangkit listrik tenaga nuklir. Apakah Amerika mendukung?
Kami sudah mengembangkan energi nuklir 25 tahun terakhir. Jadi prinsipnya kami pasti membantu, apalagi energi ini nir-emisi. Nuklir Iran adalah kasus berbeda karena pendekatannya keamanan, bukan pengembangan energi. Intinya, jika Anda serius soal perubahan iklim, Anda harus serius mengembangkan energi nuklir.
Apakah Amerika membawa misi khusus dalam konferensi PBB mengenai perubahan iklim di Bali nanti?
Di Bali, kami ingin mendengar dahulu agenda dari 109 negara yang hadir. Kemudian kami akan menyampaikan target dan hasil-hasil yang telah dicapai Amerika dalam membantu mengatasi perubahan iklim dan pemanasan global.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo