Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Lonjakan Terbesar CO2 Atmosfer Tercatat di Observatorium Mauna Loa Hawaii pada 2024

Kadar karbon dioksida (CO2) di atmosfer yang diukur oleh stasiun cuaca di Mauna Loa meningkat sebesar 3,58 bagian per juta (ppm) pada 2024.

22 Januari 2025 | 12.14 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Observatorium Mauna Loa. Gambar: NOAA.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Observatorium Mauna Loa di Hawaii mencatat lonjakan terbesar dalam konsentrasi karbon dioksida (CO2) atmosfer pada tahun 2024. Kadar karbon dioksida di atmosfer yang diukur oleh stasiun cuaca di Mauna Loa meningkat sebesar 3,58 bagian per juta (ppm) pada 2024, yang merupakan lonjakan terbesar sejak pencatatan dimulai pada 1958.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kita masih bergerak ke arah yang salah,” kata ilmuwan iklim Richard Betts dari layanan cuaca Inggris Met Office, dikutip dari New Scientist, Rabu, 22 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Peningkatan rekor ini sebagian disebabkan oleh emisi CO2 dari pembakaran bahan bakar fosil dan tindakan manusia lainnya, seperti penebangan hutan, yang mencapai angka tertinggi pada 2024, serta ditambah dengan sejumlah besar kebakaran hutan yang dipicu oleh suhu global yang memecahkan rekor dan diperburuk oleh pola cuaca El Niño.

Betts memprediksi bahwa kadar CO2 atmosfer yang diukur di Mauna Loa akan naik sebesar 2,26 ppm pada tahun ini, dengan margin kesalahan 0,56 ppm ke arah mana pun. “Kamu bisa menganggap ini sebagai peristiwa lain yang menyebabkan kegagalan 1,5°C,”kata Betts. “Sekarang itu hampir tidak mungkin.”

Ungkapan ini menunjukkan bahwa dengan lonjakan kadar CO2 ini, pencapaian tujuan pembatasan pemanasan global hingga 1,5°C semakin tidak mungkin tercapai.

Observatorium Mauna Loa, yang memiliki catatan waktu terpanjang dan terletak jauh dari emisi dan penyerapan CO2 utama, sering digunakan untuk mewakili perubahan global dalam konsentrasi CO2. Dengan pengamatan dari satelit, tingkat CO2 global juga tercatat meningkat sebesar 2,9 ppm pada 2024. Meskipun ini bukan rekor, tapi merupakan salah satu peningkatan terbesar sejak pengamatan satelit dimulai. 

Menurut Richard Engelen dari Layanan Pemantauan Atmosfer Copernicus Uni Eropa, “Alasan untuk peningkatan yang lebih besar ini memerlukan penyelidikan lebih lanjut, tapi ini akan menjadi kombinasi dari pemulihan emisi di banyak bagian dunia setelah pandemi Covid ditambah dengan variasi antar tahunan dalam penyerapan karbon alami.”

Betts juga mengingatkan bahwa semakin sedikit CO2 berlebih yang akan terserap seiring dengan pemanasan planet.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus