Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Juga Berastagi

Berastagi tempat pelancongan Sumatera Utara yang berhawa sejuk yang menghasilkan sayuran dan buah-buahan perdagangan ini menimbulkan banyak tumpukan sampah yang akhirnya membiakkan lalat. (ling)

7 April 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ENTAH apa namanya, orang Medan lebih enak menyebutnya sebagai "lalat Berastagi" saja. Berastagi, suatu kota pegunungan di Sumatera Utara, sudah jelas tidak sengaja beternak lalat seperti mereka di Pasuruan. Bila pergi melancong ke sana -- cuma 65 km dari Medan, orang akan selalu menemui restoran atau kedai kopi yang berlalat ramai. Namun, tulis Zakaria M. Passe dari TEMPO, para pelancong saja yang merisaukannya, sedang penduduk Berastagi sendiri selalu tenang berkata "Jangan sangsi. Lalat di sini tidak menyebarkan penyakit." Maka belakangan ini terkenal pula Berastagi sebagai "kota lalat" yang sebenarnya tidak memperhatikan kebersihan lingkungan. Menjadi agak cemar pula gambaran dirinya. Berastagi bukan saja tempat pelancongan yang berhawa sejuk. Dari situ mengalir ke Medan kembang, markisah, jeruk manis, kool dan sayur mayurnya yang terkenal, bahkan sampai diekspor. Tapi perdagangan ini justru menimbulkan banyak tumpukan sampah sayur yang tidak terkendali di lingkungan kota kecil itu, yang akhirnya membiakkan lalat. Jenis lalat Berastagi itu biasa saja seperti yang hinggap di bangkai binatang yang membusuk. Sepanjang yang diketahui orang, belum pernah ada kampanye membasmi lalat itu. Tapi Tampak Sebayang, Bupati Tanah Karo, belum lama ini memerintahkan para petani dan pedagang sayur supaya gudang kubis digeser beberapa kilometer, agar tidak terlalu mendekati kota. Kebersihan lingkungan pun sudah mulai dianjurkan pada penduduknya, terutama sejak berjangkit wabah muntah-berak baru-baru ini . Wabah itu di Berastagi kini sudah mereda. Tinggal lalatnya masih mengganggu kaum pelancong.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus