Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Kementerian Kehutanan Ungkap Ada DAS Ciliwung Selebar 3 Meter

Kegiatan penanaman di kawasan Puncak, Bogor, yang menjadi hulu DAS Ciliwung, dilakukan bersama menteri, gubernur, dan bupati besok.

21 Maret 2025 | 17.10 WIB

Jembatan dan jalan terputus akibat diterjang banjir bandang di Kampung Pensiunan, Desa Tugu Selatan, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, 3 Maret 2025. BPBD Kabupaten Bogor, Jawa Barat mencatat sebanyak 423 jiwa di Kampung Pensiunan tersebut terdampak bencana banjir akibat luapan Sungai Ciliwung. Antara/Yulius Satria Wijaya
Perbesar
Jembatan dan jalan terputus akibat diterjang banjir bandang di Kampung Pensiunan, Desa Tugu Selatan, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, 3 Maret 2025. BPBD Kabupaten Bogor, Jawa Barat mencatat sebanyak 423 jiwa di Kampung Pensiunan tersebut terdampak bencana banjir akibat luapan Sungai Ciliwung. Antara/Yulius Satria Wijaya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kehutanan mengungkap ada wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung yang mengalami penyempitan dari semula selebar 11 meter menjadi kini 3 meter saja. Lokasinya berada di Desa Tugu, Kabupaten Bogor, dan dianggap berkontribusi menyebabkan banjir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Semakin dangkal, oleh masyarakat kemudian dibuat tebing, kemudian di atasnya dibangun rumah-rumah,” ujar Direktur Jenderal Pengendalian DAS dan Rehabilitasi Hutan Dyah Murtiningsih saat konferensi pers di kantornya, Kamis, 20 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dyah mengatakan tanah untuk meresap air pun semakin berkurang akibat alih fungsi lahan. Ditambah lagi hujan lebat di atas 100 milimeter per hari berpotensi menyebabkan banjir dan tanah longsor. Pada periode 27 Februari sampai 3 Maret lalu, Dyah menambahkan, tercatat curah hujan ekstrem antara 100 sampai 145 milimeter.

Berdasarkan data Kementerian Kehutanan, DAS Ciliwung memiliki luas 42.133 hektare.  Seluas 38.088 hektare di antaranya adalah Area Penggunaan Lain (APL) atau wilayah di luar kawasan hutan negara yang diperuntukkan bagi pembangunan di luar sektor kehutanan. Sisanya, yang empat ribuan hektare yang ada dalam kawasan hutan.

"Sedangkan tutupan lahan untuk kawasan permukiman di DAS Ciliwung total sebesar 61,78 persen," kata Dyah menambahkan.

Untuk mengantisipasi banjir dan tanah longsor, Dyah menyatakan Kementerian Kehutanan akan melakukan rehabilitasi hutan dan lahan dengan cara penanaman. Selain itu juga akan diterapkan teknik konservasi tanah dan air berupa bendungan pengendali dan penahan air.

Selain itu juga diusulkan harus ada perbaikan drainase di sekitar permukiman, pengadaan sumur resapan dan biopori untuk penyerapan air. “Sabtu besok bersama-sama dengan bapak menteri, bersama-sama Gubernur Jawa Barat dan juga Bupati Bogor akan melakukan kegiatan penanaman di daerah Puncak,” kata Dyah mengabarkan.

M. Faiz Zaki

Menjadi wartawan di Tempo sejak 2022. Lulus dari Program Studi Antropologi Universitas Airlangga Surabaya. Biasa meliput isu hukum dan kriminal.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus