Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 20 pelajar yang tergabung di Komunitas Polisi Air Wonosalam berdiskusi perihal kerusakan hutan dan aktivitas membuang sampah sembarangan di sungai. Diskusi digelar bersama River Warrior di tepi sungai Gogor Wonosalam, Jombang, Jawa Timur, pada Minggu, 14 Januari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Komunitas Polisi Air Wonosalam sepakat bahwa kerusakan hutan akibat penebangan liar dan aktivitas membuang sampah sembarangan di sungai, membawa dampak buruk terhadap lingkungan, khususnya di Wonosalam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Masih banyak penduduk di Wonosalam membuang sampah ke sungai, (misalnya) cletong atau kotoran sapi, tanpa diolah lebih dulu dan dibuang langsung ke sungai," kata salah seorang pelajar SMPN 1 Wonosalam yang tergabung di Komunitas Polisi Air, Gita, dikutip dari keterangan yang diterima Tempo.
Merespons permasalahan lingkungan yang terjadi, Komunitas Polisi Air Wonosalam berharap permasalahan ini bisa dibawa ke tingkat yang lebih tinggi, supaya membawa perubahan bagi masyarakat. "Kami berharap Presiden 2024 (mengedukasi) pengolahan sampah agar penduduk tidak buang sampah ke sungai," ucap Gita.
Selain Gita, pelajar yang tergabung di River Warrior, Aeshnina Azzahra Aqilani berharap permasalahan lingkungan bisa ditangani serius oleh calon presiden. Ia bersama generasi peduli lingkungan sudah sangat gerah dengan kerusakan lingkungan yang terjadi.
Aeshnina menyampaikan, River Warrior sudah mulai sejak September 2023 membahas permasalahan lingkungan. Pelbagai usulan dan harapan muncul dari pembahasan tersebut, semisal mengkampanyekan krisis iklim dan menulis surat yang berisi harapan kepada calon presiden.
"Hari ini bersama Polisi Air SMPN 1 Wonosalam, kami menuliskan surat di atas kertas ukuran dua meter. Kami akan tuliskan harapan-harapan generasi Z untuk capres, agar problem lingkungan dihandle serius," ujar Aeshnina.
Berdasarkan data yang didapat Tempo, surat-surat yang dibuat oleh Komunitas Polisi Air Wonosalam dan River Warrior tersebut dikumpulkan dan dikampanyekan melalui media supaya isu kerusakan lingkungan bisa didengar oleh tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden 2024.
Selain surat-surat berisi harapan, generasi Z di Gresik dan Sidoarjo juga turut mengirimkan surat protes akibat tidak terdapatnya porsi utama di visi-misi calon presiden mengenai isu iklim dan kerusakan lingkungan.
Surat protes ini memberikan gambaran dan sejumlah fakta kerusakan lingkungan yang terjadi di Indonesia, semisal negara Indonesia tercatat sebagai penyumbang sampah plastik terbesar kedua secara global. Bahkan sampah plastik dari pulau Jawa ditemukan di Afrika.
Selain itu, sungai-sungai di Indonesia tercemar mikroplastik, Indonesia juga menjadi negara dengan lonjakan emisi karbon tertinggi di dunia. Surat protes tersebut juga memuat kritikan perihal Jakarta sebagai kota paling tercemar udaranya di dunia dan Indonesia menjadi tempat kepunahan ikan air tawar tercepat di Asia Tenggara.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.