Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Kementerian Kehutanan mewajibkan BKSDA Sumatera Barat memangkas anggaran menjadi Rp 17 miliar dari usulan di DIPA Rp 24 miliar.
Pemangkasan berdampak pada berkurangnya anggaran konservasi, seperti untuk patroli satwa liar.
Terdapat 50-80 kasus konflik satwa dengan manusia tiap tahun akibat wilayah jelajah satwa menyusut.
MENINGKATNYA populasi harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) beberapa tahun belakangan semestinya menjadi kabar gembira bagi Lugi Hartanto. Namun Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat tersebut justru waswas naiknya jumlah individu si belang itu bakal memicu konflik dengan manusia dan meningkatkan ancaman perburuan. Wajar dia cemas karena pemangkasan anggaran untuk patroli satwa liar dan pemantauan habitat tengah berlaku melalui program efisiensi pemerintahan Prabowo Subianto.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul Pangkas Anggaran, Satwa Liar Terancam