Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Pengalaman membuktikan bahwa kebijakan pemerintah menggandeng korporasi dalam urusan mencetak sawah selalu berakhir kegagalan.
Seperti tak jera, pemerintah menjalin kerja sama dengan perusahaan Jepang, Sumitomo Forestry, untuk menggarap food estate di Kalimantan Tengah.
Sumber daya alam yang menyangkut hajat hidup orang banyak, seperti food estate, semestinya tidak boleh dikelola perusahaan.
PROFESOR Dwi Andreas Santosa terkekeh ketika mendengar rencana Presiden Prabowo Subianto menggandeng perusahaan Jepang untuk mengembangkan lumbung pangan atau food estate di Kalimantan. Sumitomo Forestry, perusahaan tersebut, bakal bekerja sama dengan pengusaha asal Kalimantan Selatan, Andi Syamsuddin Arsyad atau kerap dipanggil Haji Isam.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo