Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
AWAL MULA...
Kebakaran hutan terjadi bila ada tiga hal: bahan bakar (kayu, semak), kekeringan, dan pemicu. Inilah yang disebut segi tiga penyebab kebakaran (fire triangle). Tiap faktor ini memberikan kontribusi terhadap menyalanya api.
- Bahan bakar adalah benda yang mudah terbakar-rumput, dahan kering, dan pepohonan kecil.
- Kekeringan yang menghasilkan panas. Tak hanya kemarau panjang karena El Nino, kemarau pendek dengan kelembapan udara rendah pun bisa memantik api.
- Pemicu bisa berupa faktor alam, seperti petir, atau api buatan manusia.
PENYEBARANNYA...
Cuaca—seperti angin kencang, udara kering—menjadi kunci utama penyebaran api.
- Asap dan udara panas naik ribuan meter ke langit.
- Udara dingin bergerak mengisi kekosongan udara yang naik.
- Kondisi ini menghasilkan angin panas yang membuat pohon dan dedaunan menjadi mudah terbakar. Angin juga bisa melemparkan bara sejauh 0,8 kilometer.
MENGHADAPINYA...
Api akan mati jika tidak ada salah satu unsur berikut: bahan bakar, panas, atau oksigen. Strategi utama melokalisasi penyebaran api.
- Pesawat dan helikopter menyiramkan air atau cairan kimia untuk menghambat laju api.
- Menyingkirkan bahan yang mudah terbakar, membatasi penyebaran dengan membentuk garis batas kebakaran.
- Mengontrol arah kebakaran.
...DAN MENANGANINYA
Kebakaran hutan kerap terjadi karena tidak mampunya manusia berinter-aksi dengan hutan. Kebakaran merupakan bagian dari siklus alam yang membersihkan daerah untuk menumbuhkan hutan yang baru. Tapi, jika kebakaran disengaja, akan membuat siklus terganggu dan kebakaran tidak terkendali. Bagaimana menghadapinya:
MENCEGAH RAMBATAN API
Untuk menghindari api merembet ke mana-mana:
- Kapak, sekop, dan alat berat digunakan untuk membentuk daerah yang disebut fire line yang bebas dari bahan yang mudah terbakar.
- Membuat backfire, sebuah jalur penyekat api. Caranya dengan membakar pepohonan yang ada di depan garis api serta membersihkannya menggunakan buldoser. Pembuatan backfire biasanya dilakukan pagi atau sore saat angin tak bertiup.
- Setelah dibersihkan, daerah kosong ini tidak bisa dilintasi api. Api akan mati karena kehabisan bahan bakar.
Di Indonesia, cara ini tak selalu bisa diterapkan karena kadang ada gambut di bawah tanah yang bisa terbakar.
API DI PUNCAK GUNUNG Kebakaran di lembah membuat pepohonan di puncak gunung mengering. Sedikit api bisa membakar puncak tersebut.
PENYEBARAN ASAP Sangat dipengaruhi keadaan cuaca, terutama angin (kecepatan dan arah) dan stabilitas atmosfer. Saat atmosfer stabil, asap akan membubung sampai ketinggian tertentu dan akan turun kembali. Itulah sebabnya, asap di Indonesia dapat mencapai negara tetangga.
TORNADO Dalam beberapa kasus, angin dan api menghasilkan pusaran angin (tornado). Akibatnya, api menjadi menyebar menyambar pohon sepanjang perjalanan mereka.
PENGHAMBAT Penyemprotan campuran air dan nitrogen—dari pupuk urea—lewat pesawat bisa menghambat laju kebakaran.
* Bahan diolah dari Departemen Kehutanan, Kementerian Lingkungan Hidup, BPPT, CNN, dan Time
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo