Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hutan rimbun itu telah beralih rupa. Ibarat surga yang berubah jadi neraka, sejauh mata memandang, yang terlihat hanya hamparan hitam pekat. Di sana-sini tampak onggokan kayu-kayu yang tidak punah dimakan api. Di ujung hamparan sisa bara gambut, masih ada kepulan asap tipis. ”Kami hanya membakar sisa-sisa tebangan kayu besar, tapi hujan tidak juga kunjung datang. Semua ikut terbakar," kata Benar Sitinjak, warga Desa Bangun Jaya, Senepis, Kecamatan Sungai Sembilan, Dumai, Riau.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo