Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mangrove ataupun dalam hal ini hutan mangrove ditemukan di daerah pesisir tropis dan subtropis di seluruh dunia. Mereka dapat tumbuh subur dalam kondisi yang tidak bisa ditoleransi sebagian besar jenis tumbuhan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hutan mangrove membantu melawan perubahan iklim berkat kemampuannya menyimpan karbon dalam jumlah besar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hutan mangrove berada di tengah-tengah antara wilayah darat dan laut. Sehingga keberadaannya sangat bermanfaat, baik dari segi ekonomis, fisik, maupun segi ekologis.
Ciri Hutan Mangrove
Dikutip dari situs Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, hutan mangrove dapat ditandai dengan:
• Mampu berada pada keadaan salin dan tawar, tidak terpengaruhi iklim
• Memiliki jenis pohon yang relatif sedikit. Mempunyai akar yang tidak beraturan (pneumatofora)
• Mempunyai biji (propagul) yang bersifat vivipar (dapat berkecambah di pohonnya). Utamanya pada rhizophora, memiliki banyak lentisel pada bagian kulit pohon
• Tumbuhan pada daerah intertidal yang jenis tanahnya berlumpur, berlempung, atau berpasir, daerah atau lahannya tergenang air laut
• Pohon mangrove teradaptasi untuk tumbuh di lingkungan asin dan pasang surut. Sehingga hutan mangrove biasanya ditemukan di daerah dengan air laut yang asin
• Pohon mangrove memiliki sistem radikal yang unik, memungkinkannya tumbuh di dasar laut yang lembab dan asin
• Hutan mangrove ditumbuhi oleh pohon mangrove, yang dapat dikenali dengan batang berbulu dan daun berwarna hijau kehijauan
• Hutan mangrove memiliki lapisan tanah yang lembab dan berlumpur, karena terus menerus terkena air pasang surut
• Hutan mangrove dikelilingi oleh air laut, yang membantu menjaga kelembaban di dalam hutan.
Proses Pesemaian sampai Pembibitan Pohon Mangrove
Dirujuk dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang, ada sejumlah tahapan dalam pembibitan pohon mangrove. Berikut di antaranya:
• Pengumpulan buah mangrove
Pengumpulan buah mangrove yang akan dijadikan bibit dilakukan sebelum proses persemaian.
• Penyiapan bibit
Bibit mangrove hendaknya berasal dari tempat terdekat dan disesuaikan dengan kondisi tanahnya. Persemaian harus dilakukan di lokasi tempat bibit akan ditanam. Ini bertujuan agar bibit dapat beradaptasi dengan lingkungannya.
• Pemilihan bibit mangrove
Bibit mangrove harus berasal dari buah yang berkualitas.
• Persemaian bibit mangrove
Persemaian bibit dimulai dengan memilih tempat persemaian kemudian membuat bedeng untuk proses tanam.
• Pembibitan mangrove
Mengisi tanah ke dalam kantong plastik atau botol mineral yang telah dilubangi bagian bawahnya. Kemudian buah langsung disemaikan ke kantong-kantong tersebut.
FAPERTA UMSU | DLH SEMARANGKOTA
Pilihan editor: 5 Destinasi Wisata di Karimunjawa: Ada Penangkaran Ikan Hiu