Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan bekerjasama dengan sejumlah lembaga dalam operasi modifikasi cuaca sebagai langkah untuk mitigasi banjir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD Provinsi DKI Jakarta Mohamad Yohan, mengatakan BMKG dan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) secara aktif melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC). "OMC bertujuan untuk mengurangi intensitas hujan yang dapat menyebabkan banjir, terutama di musim hujan yang ekstrem," kata Yohan, Kamis, 14 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Yohan, operasi modifikasi cuaca ini tidak hanya dilakukan di Jakarta tetapi juga di daerah sekitarnya yang berpotensi menjadi penyebab banjir, seperti Bogor dan Depok. Dengan melakukan penyemaian bahan kimia tertentu ke dalam awan, BMKG berusaha untuk mengalihkan atau mengurangi curah hujan di wilayah-wilayah tersebut.
Yohan menyebutkan Pemprov DKI Jakarta terus memantau kondisi cuaca dan berkoordinasi dengan BMKG untuk mendapatkan informasi terkini mengenai potensi hujan. "Ini membantu dalam merencanakan dan melaksanakan operasi modifikasi cuaca secara efektif," ucapnya.
Melalui kolaborasi ini, kata Yohan, Pemprov DKI Jakarta berharap dapat meminimalkan risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor, yang sering terjadi akibat curah hujan yang tinggi. "Dengan langkah-langkah ini, Pemprov DKI Jakarta bersama BMKG dan BNPB berupaya untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi terhadap potensi banjir yang dapat mengganggu kehidupan masyarakat di wilayah rawan banjir," kata dia.
Menurut Yohan, BPBD juga telah telah berkoordinasi dengan wali kota, bupati, dinas Sumber Daya Air, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), serta pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan kesiapan personel dan peralatan dalam menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi.
Langkah lain yang dilakukan, kata Yohan, yakni menyiagakan personel dan peralatan. Sebanyak 267 petugas penanggulangan bencana telah disiagakan di setiap kelurahan di Jakarta. "BPBD juga melakukan pengecekan terhadap sarana dan prasarana yang diperlukan, seperti tenda pengungsi, perahu, dan jaket pelampung," kata dia.