Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - BMKG memperkirakan hanya sedikit wilayah provinsi di Indonesia yang memiliki potensi hujan lebat hari ini, Selasa 16 Juli 2024. Mereka adalah Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Papua.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Potensi menyempit dibanding sehari sebelumnya yang masih mencantumkan wilayah provinsi Sumatera Barat, Jambi, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Utara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut BMKG, potensi hujan hari ini hanya datang dari sirkulasi siklonik yang terpantau keberadaannya di Samudra Pasifik utara Papua. Pusat tekanan rendah itu membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang dari Laut Sulu hingga Laut Filipina, Laut Banda hingga Laut Seram, Papua bagian tengah, dan di Samudera Pasifik sekitar sirkulasi tersebut.
Lalu, dari daerah konvergensi lainnya yang terpantau, antara lain, memanjang dari Samudera Hindia sebelah barat Bengkulu hingga Sumatera Utara dan Laut Natuna Utara hingga Laut Cina Selatan. Selain itu di Sulawesi Tenggara hingga Sulawesi Barat, di pesisir timur Kalimantan Timur hingga Kalimantan Utara, dan di laut Sulu.
"Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasik siklonik dan di sepanjang daerah yang dilewati konvergensi tersebut," bunyi peringatan dini cuaca BMKG yang diperbarui pada Senin siang lalu.
Untuk Labilitas Lokal Kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal, BMKG memetakannya terdapat di Sumatera Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat,
Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.
Menurut BMKG, peningkatan kecepatan angin hingga mencapai lebih dari 25 knot terpantau antara lain di Samudera Hindia selatan Banten hingga Lampung yang mampu meningkatkan tinggi gelombang di wilayah sekitar perairan tersebut.
Ada juga intrusi udara kering/dry intrusion dari selatan melintasi wilayah Laut Arafuru selatan Papua hingga Laut Banda utara Nusa Tenggara Timur. Intrusi ini mampu mengangkat uap air basah di hadapannya menjadi lebih hangat dan lembap.