Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan di Indonesia pada 20-23 Februari 2025. Di antaranya adalah yang disebabkan bibit siklon 99S di Laut Timor, sebelah tenggara NTT.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Prakirawan BMKG Apdillah Akbar mengatakan bibit siklon 99S memicu peningkatan kecepatan angin dan tinggi gelombang. "Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudra Hindia selatan NTT," kata dia melalui keterangan tertulis, Kamis 20 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Apdillah menambahkan informasi pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari barat laut - timur laut dengan kecepatan berkisar 8-25 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari barat daya - barat laut dengan kecepatan angin berkisar 8-30 knot.
Menurut Apdillah, dari pola angin tersebut, peningkatan gelombang setinggi 1,25 - 2,50 meter berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, juga di Samudra Hindia, mulai dari barat Aceh sampai barat Lampung. Begitu pun di Samudra Hindia selatan Banten hingga selatan NTB, kecuali selatan Jawa Timur.
Potensi yang sama ada di di Laut Arafuru, Samudra Pasifik utara Papua, Samudra Pasifik utara Papua Barat, Samudra Pasifik utara Papua Barat Daya, Laut Sulawesi, Laut Maluku, dan Laut Natuna Utara.
Sedangkan gelombang yang lebih tinggi, di kisaran 2,5 - 4,0 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia selatan Jawa Timur, Samudra Hindia selatan NTT, dan Samudra Pasifik utara Maluku. "Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran," ucap Apdillah.
BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan untuk menghindari kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter. Ia juga minta kapal tongkang untuk waspada kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.
Untuk kapal ferry, kata Apdillah, perlu menghindari kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter. Selanjutnya, Apdillah meminta kapal ukuran besar seperti kapal kargo dan kapal pesiar untuk menghindari kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter.
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," kata dia.
Pilihan Editor: Tagar Indonesia Gelap Jadi Trending Topic Saat Ini, Begini Cara Bikin Sebuah Topik Jadi Trending di X